Cegukan atau singultus adalah
keluarnya suara khas seperti ‘hik’ akibat menutupnya pita suara secara
tiba-tiba yang dipicu oleh konstraksi pada diafragma. Diafragma adalah membran
otot pemisah rongga dada dan perut yang memiliki peran penting di dalam sistem
pernapasan.
Cegukan bisa dialami oleh segala
kalangan usia, termasuk bayi. Durasi waktu ketika seseorang mengalami cegukan
sangat bervariasi, namun kebanyakan hanya beberapa menit.
Ada beberapa hal yang dapat
menyebabkan diafragma mengalami kontraksi sehingga memicu terjadinya cegukan,
di antaranya:
§ Minuman bersoda
§ Minuman panas
§ Minuman beralkohol
§ Makanan pedas
§ Rokok
§ Perut kembung
§ Perubahan suhu yang terjadi
tiba-tiba
§ Makan terlalu banyak
§ Makan terlalu cepat
§ Menelan makanan yang terlalu panas
atau terlalu dingin
Selain hal-hal di atas, cegukan juga bisa dipicu oleh keadaan
emosi kita, misalnya perasaan gembira, perasaan sedih, atau stres.
Saat yang
Tepat Memeriksakan Diri ke Dokter
Temui dokter jika Anda sering sekali mengalami cegukan atau
cegukan yang dialami berlangsung lebih dari dua hari. Kondisi ini bisa saja
terjadi akibat adanya:
§ Gangguan
metabolisme (misalnya
karena hipoglikemia,
hiperglikemia, atau diabetes).
§ Gangguan
saraf vagus (misalnya
dalam kasus meningitis, faringitis, dan penyakit
gondok).
§ Gangguan sistem saraf (misalnya karena cedera berat pada
otak, radang jaringan otak atau ensefalitis, tumor, dan stroke).
§ Gangguan
pernapasan (misalnya
pada penyakit pleuritis, pneumonia, dan asma).
§ Gangguan
pencernaan (misalnya
karena obstruksi usus, radang usus, dan penyakit refluks gastroesofagus (GERD)).
§ Reaksi
psikologi (misalnya
stres, gembira, sedih, takut, atau syok).
Selain akibat kondisi-kondisi tersebut, cegukan yang
berlangsung lama juga bisa terjadi akibat efek samping penggunaan obat-obatan,
misalnya:
§ Obat-obatan kemoterapi (obat yang
digunakan untuk membunuh sel-sel kanker).
§ Obat pereda nyeri golongan opioid
(misalnya metadon dan morfin).
§ Benzodiazepine (kelompok obat
penenang untuk mengatasi serangan cemas).
§ Anastesi (obat yang menimbulkan efek
mati rasa atau hilang kesadaran yang biasanya diberikan sebelum menjalani
prosedur operasi).
§ Methyldopa (obat yang biasanya
diresepkan pada pengobatan hipertensi).
§ Barbiturate (salah satu jenis obat
penenang yang kadang-kadang diberikan untuk mengatasi kejang).
§ Kortikosteroid (obat untuk mengatasi
pembengkakan dan radang).
Diagnosis
Cegukan
Pemeriksaan akan dilakukan oleh dokter untuk mengetahui
penyebab cegukan yang berlangsung lama. Pertama-tama, dokter mungkin perlu
melakukan pemeriksaan saraf untuk mengukur refleks, koordinasi dan keseimbangan
umum, kemampuan merasakan sentuhan, tonus dan kekuatan otot, serta daya penglihatan
pasien.
Jika dokter mencurigai cegukan
pasien disebabkan oleh suatu gangguan kesehatan, maka pemeriksaan lanjutan
perlu dilakukan. Salah satunya adalah tes darah untuk mendeteksi tanda-tanda
infeksi, penyakit ginjal, atau diabetes. Selain tes darah, dokter mungkin akan
menyarankan untuk dilakukannya:
§ Endoskopi. Pemeriksaan dengan menggunakan alat
berbentuk selang berukuran kecil yang dilengkapi lampu dan kamera ini dilakukan
jika cegukan diduga berkaitan dengan gangguan
pencernaan, misalnya penyakit asam lambung atau refluks
gastroesofagus (GERD)
§ Pemindaian
dengan CT scan, MRI scan, atau X-ray. Metode
ini dilakukan untuk memastikan apakah ada gangguan pada diafragma, saraf
frenikus, dan saraf vagus yang disebabkan oleh kelainan anatomi.
Pengobatan
Cegukan
Pada kasus cegukan yang berlangsung lama, dokter perlu
mengatasi masalah yang mendasari agar cegukan bisa berhenti. Contohnya, jika
cegukan merupakan komplikasi dari penyakit asma berdasarkan hasil diagnosis,
maka penanganan penyakit asma akan menjadi prioritas utama dokter. Secara
alami, cegukan akan reda setelah asma berhasil dikendalikan. Jika cegukan
timbul akibat reaksi dari suatu obat yang digunakan, maka dokter perlu
menyesuaikan dosis obat tersebut atau bahkan menggantinya dengan obat lain yang
tidak menyebabkan efek samping cegukan.
Apabila cegukan bukan disebabkan
oleh kondisi yang mendasari atau reaksi obat-obatan, maka cegukan tersebut
biasanya akan reda dengan sendirinya tanpa perlu mendapatkan penanganan medis.
Ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk membantu menghentikan cegukan
lebih cepat, di antaranya:
§ Membungkuk ke arah depan sehingga
dada Anda terasa seperti tertekan.
§ Tarik kedua lutut hingga menyentuh
dada.
§ Bernapas di dalam kantong yang
terbuat dari kertas.
§ Mengecap cuka.
§ Menelan gula pasir.
§ Menggigit lemon.
§ Menahan napas dalam waktu yang
relatif singkat.
§ Minum air dingin secara
perlahan-lahan.
Pengobatan
Cegukan yang Tidak Diketahui Penyebabnya
Jika cegukan yang berlangsung lama tidak diketahui
penyebabnya, meski pemeriksaan telah dilakukan, maka terdapat kemungkinan bahwa
dokter akan meresepkan obat untuk menghentikannya. Beberapa jenis obat cegukan
yang mungkin tersedia adalah gabapentin, metoclopramide, baclofen, haloperidol,
dan chlorpromazine.
Pastikan untuk selalu mematuhi
aturan pakai yang disarankan oleh dokter untuk menghindari efek samping yang
tidak diinginkan. Jika cegukan kembali terjadi setelah dosis dikurangi atau
setelah masa penggunaan obat selesai, temui dokter kembali.
INILAH CARA AMPUH SEKETIKA ATASI
CEGUKAN TANPA OBAT
Mengobati cegukan hanya
dengan minum air putih satu gelas, tapi cara minumnya yang berbeda.
Cara minum orang pada
umumnya, yaitu mulut di tempelkan pada bibir gelas A dan gelas di miringkan sambil
mulut menghirup/menyedot agar air dalam gelas bisa masuk mulut semua. Saat minum
posisi kepala tegak
Cara minum yang aneh tapi
bisa seketika menyembuhkan cegukan, yaitu mulut di tempelkan pada bibir gelas B
dan gelas di miringkan sambil mulut menghirup/menyedot agar air dalam gelas bisa
masuk mulut semua. Posisi kepala menunduk karena untuk menyesuaikan cara minum
Silahkan bagi yang cegukan
langsung aja di coba, insya allah langsung tidak cegukan lagi setelah satu kali
minum.