Blogger Widgets

Tempat Solusi Anda

Sholallahu ala muhammad Sholallahu ala Muhammad Sholallahu ala Muhammad Sholallahu ala Muhammad Sholallahu ala Muhammad Sholallahu ala Muhammad Sholallahu ala Muhammad Sholallahu ala Muhammad Sholallahu ala muhammad "INCOME 1 MILYAR PER BULAN" Sholallahu ala Muhammad Sholallahu ala Muhammad Sholallahu ala Muhammad Sholallahu ala Muhammad Sholallahu ala Muhammad Sholallahu ala Muhammad Sholallahu ala Muhammad Sholallahu ala muhammad Sholallahu ala muhammad

Saturday, July 12, 2014

Aneka Resep Minuman Kopi

Aneka Resep Minuman Kopi


Berikut ini disajikan beberapa resep minuman kopi bagi Anda yang sangat menggilai minuman yang berasal dari biji ini.

Es Kopi Mocca
Bahan:
  • Es batu.
  • Air panas 500 mililiter.
  • Kopi instan 1 sendok makan.
  • Susu kental manis cokelat ½ kaleng.
  • Whipping cream secukupnya.
  • Cokelat masak 50 gram dan lelehkan.
  • Kayu manis bubuk untuk taburan.
Cara membuat:
  1. Siapkan gelas dan tuangkan es batu secukupnya.
  2. Seduhlah kopi dengan air panas, lalu aduk hingga rata.
  3. Tambahkan susu kental manis cokelat dan aduk hingga rata.
  4. Tuangkan ke dalam gelas yang telah diisi es batu.
  5. Hias dengan whipping cream dan coklat masak yang telah dilelehkan.
  6. Taburkan kayu manis.
  7. Sajikan dalam keadaan dingin.
Shake Kopi and Peach
Bahan:
  • Susu cair 750 mililiter.
  • Kopi bubuk instan 2 sendok teh.
  • Buah peach kaleng 250 gram, lalu tiriskan dan potong-potong.
  • Sirop vanili 75 mililiter.
  • Es krim vanila 200 mililiter.
Cara membuat:
  1. Tuangkan susu ke dalam blender.
  2. Tambahkan kopi, buah peach, dan sirop vanili. Proses hingga lembut.
  3. Masukkan es krim dan proses hingga tercampur rata.
  4. Tuangkan ke dalam 5 buah gelas saji.
  5. Sajikan selagi dingin.
Kopi Cappucino Panas
Bahan:
  • Kopi instan 1 sendok teh.
  • Cokelat bubuk ½ sendok teh.
  • Gula palem 1 sendok teh.
  • Gula pasir 1 sendok makan.
  • Air 250 mililiter.
  • Whipping cream 50 mililiter.
Cara membuat:
  1. Campurkan kopi, cokelat bubuk, dan gula pasir, dalam cangkir yang telah disiapkan. Kemudian, sisihkan.
  2. Panaskan air hingga mendidih, lalu tuangkan ke dalam cangkir kopi. Aduk hingga rata.
  3. Kocok whipping cream, lalu semprotkan di atas kopi.
  4. Campurkan gula palem dan cokelat bubuk, lalu taburkan di atas whipping cream.
  5. Sajikan dalam keadaan panas.
  6. Jika Anda menginginkan kopi cappucino dingin, tambahkan saja es batu pada kopi cappucino yang telah didinginkan.
Kopi Jeruk Hangat
Bahan:
  • Air 500 mililiter.
  • Cengkih 4 butir.
  • Kulit jeruk lemon 1 buah.
  • Kulit jeruk manis ½ buah.
  • Kopi bubuk instan 2 sendok teh.
  • Gula pasir halus 5 sendok makan.
Cara membuat:
  1. Panaskan air bersama cengkih hingga mendidih, lalu angkat.
  2. Masukkan kulit jeruk lemon, kulit jeruk manis, kopi, dan gula pasir. Aduk hingga gula larut.
  3. Tunggu hingga suam-suam kuku.
Semua resep diatas pastinya harus disesuaikan dengan selera agar cita rasa kopi yang dihidangkan menjadi lebih nikmat. Selain itu, waktu menyeruput kopi juga mempengaruhi rasa kopi.
Selamat mencoba dan semoga resep minuman kopi ini bermanfaat!
Posted by Unknown No comments:
Email ThisBlogThis!Share to XShare to FacebookShare to Pinterest

7 Racikan Teh Penghangat Musim Hujan

7 Racikan Teh Penghangat Musim Hujan


Secangkir Minuman Teh
Secangkir Minuman Teh (sumber: bodyandsoul)

Saat musim hujan seperti sekarang ini, menikmati secangkir teh tentunya bisa menjadi penambah rasa hangat di rumah. Terlebih, untuk meraciknya tidak membutuhkan waktu yang lama
Laman aquila-style belum lama melansir sejumlah aneka racikan minuman teh yang bisa disajikan bersama camilan lezat peningkat selera.
1. Teh TarikMinuman yang satu ini sangat terkenal di kawasan Asia Tenggara, dan dibuat dengan menuangkan atau "meregangkan" teh secara berulang-ulang di antara dua cangkir dengan jarak sekitar satu meter.
2. Teh RosellaRosella dikenal akan kemampuannya untuk menurunkan tekanan darah dan kaya dengan antioksidan seperti vitamin C. Tak mengherankan jika Rosella sering digunakan sebagai bahan untuk minuman lezat penuh manfaat kesehatan.
3. Teh kunyitPerpaduan unik dari minuman rempah-rempah hangat berupa teh hitam, bubuk kunyit, madu, kayu manis dan jeahe bis amenjadi teman pelepas dahaga saat kondisi cuaca yang dingin.
4. Teh ApelSajian teh rempah bakal semakin nikmat dengan tambahan rasa apel di dalamnya. Lebih enak lagi, masukan pula sepotong kayu manis dan sedikit madu.
5. Teh JaheSedari lama, Jahe terkenal bisa memberikan kehangatan instan untuk tubuh. Supaya rasa minuman teh semakin kaya, tambahkan beberapa butir kapulaga, akar manis, dan kayu manis.
6. Teh Susu Minuman khas negeri Gajah Putih ini berisikan kombinasi teh dan susu kental manis. Enaknya, minuman ini bisa disajikan dingin atau panas.
7. Teh MintSetelah hari kerja yang melelahkan, menikmati secangkir teh dengan tambahan daun mint, bisa menjadi pemulih stamina dan menenangkan pikiran.
 

Posted by Unknown No comments:
Email ThisBlogThis!Share to XShare to FacebookShare to Pinterest

Peluang Usaha Budidaya Cacing Sutera

Peluang Usaha Budidaya Cacing Sutera

budidaya cacing sutera yg merupakan salah satu Peluang Usaha Modal Kecil bisa menghasilkan untung berlimpah. Perlu diketahui akhir akhir ini permintaan pasar cacing sutera sangat tinggi, apa lagi bila musim penghujan harga cacing sutera bisa naik dua kali lipat, dikarenakan banjir hingga ketersediaan cacing di got saluran air menghilang. Padahal cacing sutera amat dibutuhkan oleh para peternak lele dan ikan hias. Selamat mencoba semoga sukses.



Peluang Usaha Budidaya Cacing Sutera

Di Indonesia cacing sutra dikenal dengan nama cacing rambut yang merupakan cacing kecil seukuran rambut berwarna kemerahan dengan panjang sekitar 1-3 cm. Dewasa ini budidaya ikan semakin berkembang, kebutuhan akan pakan menjadi salah satu masalah yang menjadi perhatian serius dari akuakulturis yang bergerak di bidang ini. Salah satu pakan yang menjadi kebutuhan bagi kegiatan budidaya adalah pakan alami dan yang paling banyak digunakan maupun diperjual belikan adalah cacing rambut atau cacing sutera.
cacing sutra

KLASIFIKASI CACING SUTRA / CACING RAMBUT
Berikut dari klasifikasi cacing sutra :
  1. Filum : Annelida
  2. Kelas : Oligochaeta
  3. Ordo : Haplotaxida
  4. Famili : Tubifisidae
  5. Genus : Tubifex
  6. Spesies : Tubifex sp.

SYARAT HIDUP CACING SUTRA

Cacing ini hidup pada subtrat lumpur dengan kedalaman 0 – 4 cm. Sama seperti hewan air lainnya, air memegang fungsi pentinh untuk kelangsungan hidup cacing ini. Berikut ini merupakan parameter kualitas air agar cacing sutra / cacing rambut tumbuh optimal :
  • pH : 5. 5 – 8. 0
  • Suhu : 25 – 28 c
  • DO( oksigen terlarut ) : 2, 5 – 7, 0 ppm
  • Sebaiknya terdapat air mengalir dengan debit yang tidak terlalu besar.

Cacing sutra tergolong hewan hermaprodit yang berkembang biak melalui telur dengan pembuahan secara eksternal. telur yang dibuahi oleh jantan akan membelah jadi dua sebelum saat menetas.
Peluang Usaha Budidaya Cacing Sutera


TEKNIK BUDIDAYA CACING SUTRA

1. Persiapan Bibit Cacing Sutra
Bibit bisa dibeli dari toko ikan hias atau diambil dari alam dengan catatan sebaiknya bibit cacing di karantina terlebih dahulu karena ditakutkan membawa bakteri patogen. Cacing dikarantina 2-3 hari dengan dialiri air bersih dengan debit yang kecil dan memiliki kandungan oksigen yang cukup.

2. Persiapan Media Tumbuh Cacing Sutra
Media tumbuh dibuat sebagai kubangan lumpur dengan ukuran 1 x 2 meter yang dilengkapi saluran pemasukan dan pengeluaran air. Setiap kubangan dibuat petakan petakan kecil ukuran 20 x 20 cm dengan tinggi bedengan atau tanggul 10 cm, antar bedengan diberi lubang dengan diameter 1 cm. Atau wadah budidaya dapat dibuat dari bahan terpal.

3. Pemupukan
Lahan di pupuk dengan dedak halus atau ampas tahu sebanyak 200 – 250 gr/M2 atau dengan pupuk kandang sebanyak 300 gr/ M2 untuk sumber makanan cacing. Cacing sutra sangat menyukai bahan organik sebagai bahan makanannya.

Cara pembuatan pupuk :
  1. Siapkan kotoran ayam, jemur 6 jam agar kering dan gas berbahaya dapat menguap.
  2. Siapkan bakteri EM4 atau fermentor lainnya untuk fermentasi kotoran ayam tersebut. Fermentor banyak terdapat di toko pertanian, perikanan, dan peternakan.
  3. Aktifkan bakterinya dengan cara menambahkan ¼ sendok makan gula pasir + 4ml EM4 + dalam 300 ml air terus diamkan kurang lebih 2 jam.
  4. Campur cairan itu ke 10 kg kotoran ayam yang sudah di jemur tadi, aduk hingga rata.
  5. Selanjutnya masukkan ke wadah yang tertutup rapat selama 5 hari agar kotoran ayam dapat terfermentasi dengan benar.

Fermentasi
Bertujuan untuk menaikkan kandungan N-organik dan C-organik hingga 2 kali lipat. Caranya adalah lahan direndam dengan air setinggi 5 cm selama 3-4 hari.
Penebaran Bibit
Bibit ditebarkan secara merata. Diusahakan selama proses budidaya lahan dialiri air dengan debit 2-5 Liter/detik (arus lamban)

Pemeliharaan Cacing Sutra

  • Lahan uji coba berupa kolam tanah/terpal berukuran 8 x 1,5 m dengan kedalaman 30 cm.
  • Dasar kolam uji coba ini hanya diisi dengan sedikit lumpur (gunakan lumpur bebas limbah kimia).
  • Apabila matahari cukup terik, jemur kolam minimum sehari. Bersamaan dengan itu, kolamdibersihkan dari rumput atau hewan lain yang berpotensi menjadi hama bagi cacing sutra, seperti keong mas atau kijing.
  • Pipa Air Keluar (Pipa Pengeluaran/Outlet)dicek kekuatannya dan pastikan berfungsi dengan baik.Pipa Pengeluaran ini sebaiknya terbuat dari bahan paralon berdiameter 2 inci dengan panjangsekitar 15 cm.
  • Usai pengeringan dan penjemuran, usahakan kondisi dasar kolam bebas dari bebatuan danbenda-benda keras lainnya. Hendaknya konstruksi tanah dasar kolam relatif datar atau tidak bergelombang.
  • Dasar kolam diisi dengan lumpur halus yang berasal dari saluran atau kolam yang dianggapbanyak mengandung bahan organik hingga ketebalan dasar lumpur mencapai 10 cm.
  • Tanah dasar yang sudah ditambahi lumpur diratakan, sehingga benar-benar terlihat rata dantidak terdapat lumpur yang keras.
  • Untuk memastikannya, gunakan aliran air sebagai pengukur kedataran permukaan lumpur tersebut. Jika kondisinya benar-benar rata, berarti kedalaman air akan terlihat sama di semuabagian.
  • Masukkan kotoran ayam kering sebanyak tiga karung ukuran kemasan pakan ikan, kemudiansebar secara merata dan selanjutnya bisa diaduk-aduk dengan kaki.
  • Setelah dianggap datar, genangi kolam tersebut hingga kedalaman air maksimum 5 cm, sesuaipanjang pipa pembuangan.
  • Pasang atap peneduh untuk mencegah tumbuhnya lumut di kolam.
  • Kolam yang sudah tergenang air tersebut dibiarkan selama satu minggu agar gas yang dihasilkan dari kotoran ayam hilang. Cirinya, media sudah tidak beraroma busuk lagi.
  • Tebarkan 0,5 liter gumpalan cacing sutra dengan cara menyiramnya terlebih dahulu di dalambaskom agar gumpalannya buyar.
  • Cacing sutra yang sudah terurai ini kemudian ditebarkan di kolam budi daya ke seluruhpermukaan kolam secara merata.
  • Seterusnya atur aliran air dengan pipa paralon berukuran 2/3 inci.

Pakan Cacing Sutra

Karena cacing sutra termasuk makhluk hidup, tentunya cacing sutra tersebut juga membutuhkan makan. Makanannya adalah bahan organik yang bercampur dengan lumpur atau sedimen di dasar perairan. Cara makan cacing sutra adalah dengan cara menelan makanan bersama sedimennya dan karena cacing sutra mempunyai mekanisme yang dapat memisahkan sedimen dan makanan yang mereka butuhkan. Jadi kita juga harus menyediakan makanannya tersebut.


Panen Cacing Sutera

Panen cacing sutera dilakukan setelah budidaya berlangsung beberapa minggu dan berturut-turut bisa dipanen setiap dua minggu sekali. Cara pemanenan cacing sutera dengan menggunakan serokhalus/lembut. Cacing sutera yang didapat dan masih bercampur dengan media budidaya dimasukkan kedalam ember atau bak yang diisi air, kira –kira 1 cm diatas media budidaya agar cacing rambut naik ke permukaan media budidaya. Ember ditutup hingga bagian dalam menjadi gelap dan dibiarkan selama enam jam. Setelah enam jam, cacing rambut yang menggerombol diatas media diambil dengan tangan. Dengan cara ini didapat cacing sutera sebanyak 30 – 50 gram/m2 per dua minggu. Untuk mendapatkan cacing rambut yang cukup dan berkesinambungan, panjang parit perlu dirancang sesuai dengan keperluan setiap harinya.
Posted by Unknown No comments:
Email ThisBlogThis!Share to XShare to FacebookShare to Pinterest

Budidaya Cacing Sutra

Budidaya Cacing Sutra

Peluang Usaha Budidaya Cacing Sutera

Cacing sutra dikenal memiliki kandungan gizi dan protein yang tinggi, sehingga mampu mempercepat pertumbuhan pada ikan. sayangnya saat ini pasokan cacing sutra sangat minim karena mengandalkan tangkapan dari alam dan sangat tergantung musim. para peternak ikan banyak yang melakukan Budidaya Cacing Sutra, namun hanya untuk konsumsi sendiri, sehingga peluang usaha Budidaya Cacing Sutra lumayan bagus. Ada satu cara unik dan menarik dalam budidaya cacing sutra yaitu dengan memanfaatkan Sampah Organik dari kolam Lele konsumsi.

Habitat
Cacing sutra hidup pada subtrat lumpur dengan kedalaman 0 – 4 cm. air memegang peranan penting untuk kelangsungan hidup cacing ini.
Parameter optimalnya ialah:
• pH : 5,5 -8,0
• DO (oksigen terlarut) : 2,5 – 7,0 ppm
• Suhu : 25 – 28 C
• Amoniak : ,6
Cacing sutra termasuk hewan hermaprodit yang berkembang biak lewat telur secara eksternal. Telur yang dibuahi oleh jantan akan membelah menjadi 2 sebelum menetas. campuran bahan organik untuk cacing sutra yang baik adalah antara lumpur , dedak (bekatul) dan kotoran ayam .
1) Teknik budidaya cacing sutra:
Persiapan Bibit Bibit bisa diambil dari alam atau beli di toko ikan hias. Sebaiknya bibit cacing di karantina dulu karena ditakutkan membawa bakteri patogen.

2) Persiapan Media
kubangan lumpur atau kolam Terpal dibuat dengan ukuran 1 x 2 meter sebagai media perkembangan yang dilengkapi saluran pemasukan dan pengeluaran air. Tiap kubangan dibuat petakan – petakan kecil ukuran 20 x 20 cm, tinggi bedengan atau tanggul 10 cm, antar bedengan diberi lubang dengan diameter 1 cm.
3) Pemupukan
Lahan di pupuk dengan pupuk kandang sebanyak 300 gr/ M2, atau dengan dedak halus atau ampas tahu sebanyak 200 – 250 gr/M2 .
Cara pembuatan Pupuk :
• Siapkan kotoran ayam, jemur 6 jam.
• Siapkan bakteri EM4 untuk fermentasi kotoran ayam tersebut. Cari di toko pertanian atau toko peternakan atau balai peternakan.
• Aktifkan dulu bakterinya. caranya ¼ sendok makan gula pasir + 4ml EM4 + dalam 300ml air trus diemin kurang lebih 2 jam.
• Campurkan cairan tadi ke dalam 10kg tokai yang udah di jemur tadi, aduk hingga rata.
• Trus masukin ke dalam wadah yang ditutup rapat selama 5 hari
4) Fermentasi
Lahan direndam selama 3-4 hari dengan air setinggi 5 cm .
5) Penebaran Bibit
Selama Proses Budidaya lahan dialiri air dengan debit 2-5 Liter / detik
6) Tahapan Kerja Budidaya Cacing Sutra
Cacing sutra atau cacing rambut memang telah lama dimanfaatkan sebagai salah satu alternatif pakan ikan. karena harga jualnya yang relatif tinggi, membuat bisnis cacing sutra cukup banyak dilirik orang. namun sayangnya, sedikit orang yang memahami teknis pembudidayaan cacing sutra ini. Berikut ini langkah2 yang harus dilakukan dalam pembudidayaan cacing sutra.
• Lahan uji coba berupa kolam tanah berukuran 8 x 1,5 m dengan kedalaman 30 cm. Dasar kolam uji coba ini hanya diisi dengan sedikit lumpur.
• Apabila matahari cukup terik, jemur kolam minim sehari. kolam harus dibersihkan dari rumput atau hewan lain yang berpotensi menjadi hama bagi cacing sutra, seperti kijing atau keong mas .
• Pipa pengeluaran air dicek kekuatannya dan pastikan berfungsi dengan baik. Pipa pengeluaran ini sebaiknya berbahan paralon berdiameter 2 inci dengan panjang sekitar 15 cm.
• Usai penjemuran dan pengeringan, usahakan kondisi dasar kolam bebas dari bebatuan dan benda-benda keras lainnya,hendaknya konstruksi tanah dasar kolam tidak bergelombang atau relatif datar .
• Dasar kolam diisi dengan lumpur halus yang berasal dari saluran atau kolam yang dianggap banyak mengandung bahan organik hingga ketebalan dasar lumpur mencapai 10 cm dan rata.
• Untuk memastikannya, gunakan aliran air sebagai pengukur kedataran permukaan lumpur tersebut. Jika kondisinya sudah rata, berarti kedalaman air akan terlihat sama di semua sisihnya.
• Masukkan 3 karung kotoran ayam kering ukuran kemasan pakan ikan, kemudian ratakan dan selanjutnya bisa diaduk-aduk dengan kaki.
• Setelah itu genangi kolam tersebut hingga kedalaman air maksimum 5 cm, sesuai panjang pipa pembuangan.
• Pasang atap peneduh untuk mencegah tumbuhnya lumut di kolam.
• Kolam yang sudah tergenang air tersebut dibiarkan selama 1 minggu, agar gas yang dihasilkan dari kotoran ayam hilang. Cirinya, media sudah tidak beraroma busuk lagi.
• Tebarkan 0,5 liter gumpalan cacing sutra dengan cara menyiramnya terlebih dahulu di dalam baskom agar gumpalannya buyar.
Cacing sutra yang sudah terurai ini kemudian ditebarkan di kolam budi daya ke seluruh permukaan kolam secara merata.
• Seterusnya atur aliran air dengan pipa paralon berukuran 2/3 inci.


• Panen Cacing Bisa dipanen setelah 8-10 hari.
Posted by Unknown No comments:
Email ThisBlogThis!Share to XShare to FacebookShare to Pinterest

BETERNAK/ BUDIDAYA CACING TANAH

BETERNAK/ BUDIDAYA CACING TANAH


Budidaya Petani. Hewan ini seperti halnya bekicot untuk sebagian orang menjijikkan, tapi bagi sebagian orang menadi bekah. Sekarang budidaya hewan ini sudah mulai dikembangkan. Berikut akan disajikan artikel tentang BETERNAK/ BUDIDAYA CACING TANAH, selamat mengikuti... 

1. SEJARAH SINGKAT CACING TANAH 
Cacing tanah termasuk hewan tingkat rendah karena tidak mempunyai tulang belakang (invertebrata). Cacing tanah termasuk kelas Oligochaeta. Famili terpenting dr kelas ini Megascilicidae & Lumbricidae Cacing tanah bukanlah hewan yg asing bagi masyarakat kita, terutama bagi masyarakat pedesaan. Namun hewan ini mempunyai potensi yg sangat menakjubkan bagi kehidupan & kesejahteraan manusia.

2. SENTRA PETERNAKAN CACING TANAH
Sentra peternakan cacing terbesar terdapat di Jawa Barat khususnya Bandung-Sumedang & sekitarnya.

3. JENIS CACING TANAH
Jenis-jenis yg paling banyak dikembangkan oleh manusia berasal dr famili Megascolicidae & Lumbricidae dgn genus Lumbricus, Eiseinia, Pheretima, Perionyx, Diplocardi & Lidrillus. Beberapa jenis cacing tanah yg kini banyak diternakan antara lain: Pheretima, Periony & Lumbricus. Ketiga jenis cacing tanah ini menyukai bahan organik yg berasal dr pupuk kandang & sisa-sisa tumbuhan. Cacing tanah jenis Lumbricus mempunyai bentuk tubuh pipih. Jumlah segmen yg dimiliki sekitar 90-195 & klitelum yg terletak pd segmen 27-32. Biasanya jenis ini kalah bersaing dgn jenis yg lain sehingga tubuhnya lebih kecil. Tetapi bila diternakkan besar tubuhnya bisa menyamai atau melebihi jenis lain. Cacing tanah jenis Pheretima segmennya mencapai 95-150 segmen. Klitelumnya terletak pd segmen 14-16. Tubuhnya berbentuk gilik panjang & silindris berwarna merah keunguan. Cacing tanah yg termasuk jenis Pheretima antara lain cacing merah, cacing koot & cacing kalung. Cacing tanah jenis Perionyx berbentuk gilik berwarna ungu tua sampai merah kecokelatan dgn jumlah segmen 75-165 & klitelumnya terletak pd segmen 13 & 17. Cacing ini biasanya agak manja sehingga dalam pemeliharaannya diperlukan perhatian yg lebih serius. Cacing jenis Lumbricus Rubellus memiliki keunggulan lebih dibanding kedua jenis yg lain di atas, karena produktivitasnya tinggi (penambahan berat badan, produksi telur/anakan & produksi bekas cacing “kascing”) serta tidak banyak bergerak

4. MANFAAT CACING TANAH
Dalam bidang pertanian, cacing menghancurkan bahan organik sehingga memperbaiki aerasi & struktur tanah. Akibatnya lahan menjadi subur & penyerapan nutrisi oleh tanaman menjadi baik. Keberadaan cacing tanah akan meningkatkan populasi mikroba yg menguntungkan tanaman. Selain itu juga cacing tanah dpt digunakan sebagai:
  1. Bahan Pakan Ternak
    Berkat kandungan protein, lemak & mineralnya yg tinggi, cacing tanah dpt dimanfaatkan sebagai pakan ternak seperti unggas, ikan, udang & kodok.
  2. Bahan Baku Obat & bahan ramuan untuk penyembuhan penyakit.
    Secara tradisional cacing tanah dipercaya dpt meredakan demam, menurunkan tekanan darah, menyembuhkan bronchitis, reumatik sendi, sakit gigi & tipus.
  3. Bahan Baku Kosmetik
    Cacing dpt diolah untuk digunakan sebagai pelembab kulit & bahan baku pembuatan lipstik.
  4. Makanan Manusia
    Cacing merupakan sumber protein yg berpotensi untuk dimasukkan sebagai bahan makanan manusia seperti halnya daging sapi atau Ayam.
5. PERSYARATAN LOKASI CACING TANAH
  1. Tanah sebagai media hidup cacing harus mengandung bahan organik dalam jumlah yg besar.
  2. Bahan-bahan organik tanah dpt berasal dr serasah (daun yg gugur), kotoran ternak atau tanaman & hewan yg mati. Cacing tanah menyukai bahan-bahan yg mudah membusuk karena lebih mudah dicerna oleh tubuhnya.
  3. Untuk pertumbuhan yg baik, cacing tanah memerlukan tanah yg sedikit asam sampai netral atau ph sekitar 6-7,2. dgn kondisi ini, bakteri dalam tubuh cacing tanah dpt bekerja optimal untuk mengadakan pembusukan atau fermentasi.
  4. Kelembaban yg optimal untuk pertumbuhan & perkembangbiakan cacing tanah adalah antara 15-30 %.
  5. Suhu yg diperlukan untuk pertumbuhan cacing tanah & penetasan kokon adalah sekitar 15–25 derajat C atau suam-suam kuku. Suhu yg lebih tinggi dr 25 derajat C masih baik asal ada naungan yg cukup & kelembaban optimal.
  6. Lokasi pemeliharaan cacing tanah diusahakan agar mudah penanganan & pengawasannya serta tidak terkena sinar matahari secara langsung, misalnya di bawah pohon rindang, di tepi rumah atau di ruangan khusus (permanen) yg atapnya terbuat dr bahan-bahan yg tidak meneruskan sinar & tidak menyimpan panas.
6. PEDOMAN TEKNIS BUDIDAYA CACING TANAH
  1. Penyiapan Sarana & Peralatan
    Pembuatan kandang sebaiknya menggunakan bahan-bahan yg murah & mudah didapat seperti bambu, rumbia, papan bekas, ijuk & genteng tanah liat. Salah satu contoh kandang permanen untuk peternakan skala besar adalah yg berukuran 1,5 x 18 m dgn tinggi 0,45 m. Didalamnya dibuat rak-rak bertingkat sebagai tempat wadah-wadah pemeliharaan. Bangunan kandang dpt pula tanpa dinding (bangunan terbuka). Model-model sistembudidaya/ beternak, antara lain rak berbaki, kotak bertumpuk, pancing bertingkat atau pancing berjajar..
  2. Pembibitan
    Persiapan yg diperlukan dalam pembudidayaan cacing tanah adalah meramu media tumbuh, menyediakan bibit unggul, mempersiapkan kandang cacing & kandang pelindung.
    1. Pemilihan Bibit Calon Induk
      Sebaiknya dalam beternak cacing tanah secara komersial digunakan bibit yg sudah ada karena diperlukan dalam jumlah yg besar. Namun bila akan dimulai dr skala kecil dpt pula dipakai bibit cacing tanah dr alam, yaitu dr tumpukan sampah yg membusuk atau dr tempat pembuangan kotoran hewan.
    2. Pemeliharaan Bibit Calon Induk
      Pemeliharaan dpt dibagi menjadi beberapa cara:
      1. pemeliharaan cacing tanah sebanyak-banyaknya sesuai tempat yg digunakan. Cacing tanah dpt dipilih yg muda atau dewasa. Jika sarang berukuran tinggi sekitar 0,3 m, panjang 2,5 m & lebar kurang lebih 1 m, dpt ditampung sekitar 10.000 ekor cacing tanah dewasa.
      2. pemeliharaan dimulai dgn jumlah kecil. Jika jumlahnya telah bertambah, sebagian cacing tanah dipindahkan ke bak lain.
      3. pemeliharaan kombinasi cara a & b.
      4. pemeliharaan khusus kokon sampai anak, setelah dewasa di pindah ke bak lain.
      5. Pemeliharaan khusus cacing dewasa sebagai bibit.
    3. Sistem Pemuliabiakan
      Apabila media pemeliharaan telah siap & bibit cacing tanah sudah ada, maka penanaman dpt segera dilaksanakan dalam wadah pemeliharaan. Bibit cacing tanah yg ada tidaklah sekaligus dimasukan ke dalam media, tetapi harus dicoba sedikit demi sedikit. Beberapa bibit cacing tanah diletakan di atas media, kemudian diamati apakah bibit cacing itu masuk ke dalam media atau tidak. Jika terlihat masuk, baru bibit cacing yg lain dimasukkan. Setiap 3 jam sekali diamati, mungkin ada yg berkeliaran di atas media atau ada yg meninggalkan media (wadah). Apabila dalam waktu 12 jam tidak ada yg meninggalkan wadah berarti cacing tanah itu betah & media sudah cocok. Sebaliknya bila media tidak cocok, cacing akan berkeliaran di permukaan media. Untuk mengatasinya, media harus segera diganti dgn yg baru. Perbaikan dpt dilakukan dgn cara disiram dgn air, kemudian diperas hingga air perasannya terlihat berwarna bening (tidak berwarna hitam atau cokelat tua).
    4. Reproduksi, Perkawinan
      Cacing tanah termasuk hewan hermaprodit, yaitu memiliki alat kelamin jantan & betina dalam satu tubuh. Namun demikian, untuk pembuahan, tidak dpt dilakukannya sendiri. dr perkawinan sepasang cacing tanah, masing-masing akan dihasilkan satu kokon yg berisi telur-telur. Kokon berbentuk lonjong & berukuran sekitar 1/3 besar kepala korek api. Kokon ini diletakkan di tempat yg lembab. Dalam waktu 14-21 hari kokon akan menetas. Setiap kokon akan menghasilkan 2-20 ekor, rata-rata 4 ekor. Diperkirakan 100 ekor cacing dpt menghasilkan 100.000 cacing dalam waktu 1 tahun. Cacing tanah mulai dewasa setelah berumur 2-3 bulan yg ditandai dgn adanya gelang (klitelum) pd tubuh bagian depan. Selama 7-10 hari setelah perkawinan cacing dewasa akan dihasilkan 1 kokon.
  3. Pemeliharaan
    1. Pemberian Pakan
      Cacing tanah diberi pakan sekali dalam sehari semalam sebanyak berat cacing tanah yg ditanam. Apabila yg ditanam 1 Kg, maka pakan yg harus diberikan juga harus 1 Kg. Secara umum pakan cacing tanah adalah berupa semua kotoran hewan, kecuali kotoran yg hanya dipakai sebagai media. Hal yg perlu diperhatikan dalam pemberian pakan pd cacing tanah, antara lain :
  • pakan yg diberikan harus dijadikan bubuk atau bubur dgn cara diblender.
  • bubur pakan ditaburkan rata di atas media, tetapi tidak menutupi seluruh permukaan media, sekitar 2-3 dr peti wadah tidak ditaburi pakan.  
  • pakan ditutup dgn plastik, karung , atau bahan lain yg tidak tembus cahaya.
  • pemberian pakan berikutnya, apabila masih tersisa pakan terdahulu, harus diaduk & jumlah pakan yg diberikan dikurangi.
  • bubur pakan yg akan diberikan pd cacing tanah mempunyai perbandingan air 1:1.
Penggantian Media
Media yg sudah menjadi tanah/kascing atau yg telah banyak telur (kokon) harus diganti. Supaya cacing cepat berkembang, maka telur, anak & induk dipisahkan & ditumbuhkan pd media baru. Rata rata penggantian media dilakukan dalam jangka waktu 2 Minggu.

Proses Kelahiran
Bahan untuk media pembuatan sarang adalah: kotoran hewan, dedaunan/Buah-buahan, batang pisang, limbah rumah tangga, limbah pasar, kertas koran/kardus/kayu lapuk/bubur kayu. Bahan yg tersedia terlebih dahulu dipotong sepanjang 2,5 Cm. Berbagai bahan, kecuali kotoran ternak, diaduk & ditambah air kemudian diaduk kembali. Bahan campuran & kotaran ternak dijadikan satu dgn persentase perbandingan 70:30 ditambah air secukupnya supaya tetap basah.

7. HAMA & PENYAKIT CACING TANAH
Keberhasilan beternak cacing tanah tidak terlepas dr pengendalian terhadap hama & musuh cacing tanah. Beberapa hama & musuh cacing tanah antara lain: semut, kumbang, burung, kelabang, lipan, lalat, tikus, katak, tupai, ayam, itik, ular, angsa, lintah, kutu & lain-lain. Musuh yg juga ditakuti adalah semut merah yg memakan pakan cacing tanah yg mengandung karbohidrat & lemak. Padahal kedua zat ini diperlukan untuk penggemukan cacing tanah. Pencegahan serangan semut merah dilakukan dgn cara disekitar wadah pemeliharaan (dirambang) diberi air cukup.

8. PANEN CACING TANAH
Dalam beternak cacing tanah ada dua hasil terpenting (utama) yg dpt diharapkan, yaitu biomas (cacing tanah itu sendiri) & kascing (bekas cacing). Panen cacing dpt dilakukan dgn berbagai cara salah satunya adalah dgn mengunakan alat penerangan seperti lampu petromaks, lampu neon atau bohlam. Cacing tanah sangat sensitif terhadap cahaya sehingga mereka akan berkumpul di bagian atas media. Kemudian kita tinggal memisahkan cacing tanah itu dgn medianya. Ada cara panen yg lebih ekonomis dgn membalikan sarang. Dibalik sarang yg gelap ini cacing biasanya berkumpul & cacing mudah terkumpul, kemudian sarang dibalik kembali & pisahkan cacing yg tertinggal. Jika pd saat panen sudah terlihat adanya kokon (kumpulan telur), maka sarang dikembalikan pd wadah semula & diberi pakan hingga sekitar 30 hari. Dalam jangka waktu itu, telur akan menetas. & cacing tanah dpt diambil untuk dipindahkan ke wadah pemeliharaan yg baru & kascingnya siap di panen.
Posted by Unknown No comments:
Email ThisBlogThis!Share to XShare to FacebookShare to Pinterest

BUDIDAYA CACING TANAH ( Lumbricus sp.)

BUDIDAYA CACING TANAH
( Lumbricus sp.)


1. SEJARAH SINGKAT
Cacing tanah termasuk hewan tingkat rendah karena tidak mempunyai tulang belakang (invertebrata). Cacing tanah termasuk kelas Oligochaeta. Famili terpenting dari kelas ini Megascilicidae dan Lumbricidae Cacing tanah bukanlah hewan yang asing bagi masyarakat kita, terutama bagi masyarakat pedesaan. Namun hewan ini mempunyai potensi yang sangat menakjubkan bagi kehidupan dan kesejahteraan manusia.
2. SENTRA PERIKANAN
Sentra peternakan cacing terbesar terdapat di Jawa Barat khususnya Bandung-Sumedang dan sekitarnya.
3. JENIS
Jenis-jenis yang paling banyak dikembangkan oleh manusia berasal dari famili Megascolicidae dan Lumbricidae dengan genus Lumbricus, Eiseinia, Pheretima, Perionyx, Diplocardi dan Lidrillus. Beberapa jenis cacing tanah yang kini banyak diternakan antara lain: Pheretima, Periony dan Lumbricus. Ketiga jenis cacing tanah ini menyukai bahan organik yang berasal dari pupuk kandang dan sisa-sisa tumbuhan. Cacing tanah jenis Lumbricus mempunyai bentuk tubuh pipih. Jumlah segmen yang dimiliki sekitar 90-195 dan klitelum yang terletak pada segmen 27-32. Biasanya jenis ini kalah bersaing dengan jenis yang lain sehingga tubuhnya lebih kecil. Tetapi bila diternakkan besar tubuhnya bisa menyamai atau melebihi jenis lain. Cacing tanah jenis Pheretima segmennya mencapai 95-150 segmen. Klitelumnya terletak pada segmen 14-16. Tubuhnya berbentuk gilik panjang dan silindris berwarna merah keunguan. Cacing tanah yang termasuk jenis Pheretima antara lain cacing merah, cacing koot dan cacing kalung. Cacing tanah jenis Perionyx berbentuk gilik berwarna ungu tua sampai merah kecokelatan dengan jumlah segmen 75-165 dan klitelumnya terletak pada segmen 13 dan 17. Cacing ini biasanya agak manja sehingga dalam pemeliharaannya diperlukan perhatian yang lebih serius. Cacing jenis Lumbricus Rubellus memiliki keunggulan lebih dibanding kedua jenis yang lain di atas, karena produktivitasnya tinggi (penambahan berat badan, produksi telur/anakan dan produksi bekas cacing “kascing”) serta tidak banyak bergerak
4. MANFAAT
Dalam bidang pertanian, cacing menghancurkan bahan organik sehingga memperbaiki aerasi dan struktur tanah. Akibatnya lahan menjadi subur dan penyerapan nutrisi oleh tanaman menjadi baik. Keberadaan cacing tanah akan meningkatkan populasi mikroba yang menguntungkan tanaman. Selain itu juga cacing tanah dapat digunakan sebagai:
  1. Bahan Pakan Ternak
    Berkat kandungan protein, lemak dan mineralnya yang tinggi, cacing tanah dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak seperti unggas, ikan, udang dan kodok.
  2. Bahan Baku Obat dan bahan ramuan untuk penyembuhan penyakit.
    Secara tradisional cacing tanah dipercaya dapat meredakan demam, menurunkan tekanan darah, menyembuhkan bronchitis, reumatik sendi, sakit gigi dan tipus.
  3. Bahan Baku Kosmetik
    Cacing dapat diolah untuk digunakan sebagai pelembab kulit dan bahan baku pembuatan lipstik.
  4. Makanan Manusia
    Cacing merupakan sumber protein yang berpotensi untuk dimasukkan sebagai bahan makanan manusia seperti halnya daging sapi atau Ayam.
5. PERSYARATAN LOKASI
  1. Tanah sebagai media hidup cacing harus mengandung bahan organik dalam jumlah yang besar.
  2. Bahan-bahan organik tanah dapat berasal dari serasah (daun yang gugur), kotoran ternak atau tanaman dan hewan yang mati. Cacing tanah menyukai bahan-bahan yang mudah membusuk karena lebih mudah dicerna oleh tubuhnya.
  3. Untuk pertumbuhan yang baik, cacing tanah memerlukan tanah yang sedikit asam sampai netral atau ph sekitar 6-7,2. Dengan kondisi ini, bakteri dalam tubuh cacing tanah dapat bekerja optimal untuk mengadakan pembusukan atau fermentasi.
  4. Kelembaban yang optimal untuk pertumbuhan dan perkembangbiakan cacing tanah adalah antara 15-30 %.
  5. Suhu yang diperlukan untuk pertumbuhan cacing tanah dan penetasan kokon adalah sekitar 15–25 derajat C atau suam-suam kuku. Suhu yang lebih tinggi dari 25 derajat C masih baik asal ada naungan yang cukup dan kelembaban optimal.
  6. Lokasi pemeliharaan cacing tanah diusahakan agar mudah penanganan dan pengawasannya serta tidak terkena sinar matahari secara langsung, misalnya di bawah pohon rindang, di tepi rumah atau di ruangan khusus (permanen) yang atapnya terbuat dari bahan-bahan yang tidak meneruskan sinar dan tidak menyimpan panas.
6. PEDOMAN TEKNIS BUDIDAYA
  1. Penyiapan Sarana dan Peralatan
    Pembuatan kandang sebaiknya menggunakan bahan-bahan yang murah dan mudah didapat seperti bambu, rumbia, papan bekas, ijuk dan genteng tanah liat. Salah satu contoh kandang permanen untuk peternakan skala besar adalah yang berukuran 1,5 x 18 m dengan tinggi 0,45 m. Didalamnya dibuat rak-rak bertingkat sebagai tempat wadah-wadah pemeliharaan. Bangunan kandang dapat pula tanpa dinding (bangunan terbuka). Model-model sistem budidaya, antara lain rak berbaki, kotak bertumpuk, pancing bertingkat atau pancing berjajar..
  2. Pembibitan
    Persiapan yang diperlukan dalam pembudidayaan cacing tanah adalah meramu media tumbuh, menyediakan bibit unggul, mempersiapkan kandang cacing dan kandang pelindung.
    1. Pemilihan Bibit Calon Induk
      Sebaiknya dalam beternak cacing tanah secara komersial digunakan bibit yang sudah ada karena diperlukan dalam jumlah yang besar. Namun bila akan dimulai dari skala kecil dapat pula dipakai bibit cacing tanah dari alam, yaitu dari tumpukan sampah yang membusuk atau dari tempat pembuangan kotoran hewan.
    2. Pemeliharaan Bibit Calon Induk
      Pemeliharaan dapat dibagi menjadi beberapa cara:
      1. pemeliharaan cacing tanah sebanyak-banyaknya sesuai tempat yang digunakan. Cacing tanah dapat dipilih yang muda atau dewasa. Jika sarang berukuran tinggi sekitar 0,3 m, panjang 2,5 m dan lebar kurang lebih 1 m, dapat ditampung sekitar 10.000 ekor cacing tanah dewasa. 
      2. pemeliharaan dimulai dengan jumlah kecil. Jika jumlahnya telah bertambah, sebagian cacing tanah dipindahkan ke bak lain.
      3. pemeliharaan kombinasi cara a dan b.
      4. pemeliharaan khusus kokon sampai anak, setelah dewasa di pindah ke bak lain.
      5. Pemeliharaan khusus cacing dewasa sebagai bibit.
    3. Sistem Pemuliabiakan
      Apabila media pemeliharaan telah siap dan bibit cacing tanah sudah ada, maka penanaman dapat segera dilaksanakan dalam wadah pemeliharaan. Bibit cacing tanah yang ada tidaklah sekaligus dimasukan ke dalam media, tetapi harus dicoba sedikit demi sedikit. Beberapa bibit cacing tanah diletakan di atas media, kemudian diamati apakah bibit cacing itu masuk ke dalam media atau tidak. Jika terlihat masuk, baru bibit cacing yang lain dimasukkan. Setiap 3 jam sekali diamati, mungkin ada yang berkeliaran di atas media atau ada yang meninggalkan media (wadah). Apabila dalam waktu 12 jam tidak ada yang meninggalkan wadah berarti cacing tanah itu betah dan media sudah cocok. Sebaliknya bila media tidak cocok, cacing akan berkeliaran di permukaan media. Untuk mengatasinya, media harus segera diganti dengan yang baru. Perbaikan dapat dilakukan dengan cara disiram dengan air, kemudian diperas hingga air perasannya terlihat berwarna bening (tidak berwarna hitam atau cokelat tua). 
    4. Reproduksi, Perkawinan
      Cacing tanah termasuk hewan hermaprodit, yaitu memiliki alat kelamin jantan dan betina dalam satu tubuh. Namun demikian, untuk pembuahan, tidak dapat dilakukannya sendiri. Dari perkawinan sepasang cacing tanah, masing-masing akan dihasilkan satu kokon yang berisi telur-telur. Kokon berbentuk lonjong dan berukuran sekitar 1/3 besar kepala korek api. Kokon ini diletakkan di tempat yang lembab. Dalam waktu 14-21 hari kokon akan menetas. Setiap kokon akan menghasilkan 2-20 ekor, rata-rata 4 ekor. Diperkirakan 100 ekor cacing dapat menghasilkan 100.000 cacing dalam waktu 1 tahun. Cacing tanah mulai dewasa setelah berumur 2-3 bulan yang ditandai dengan adanya gelang (klitelum) pada tubuh bagian depan. Selama 7-10 hari setelah perkawinan cacing dewasa akan dihasilkan 1 kokon. 
  3. Pemeliharaan
    1. Pemberian Pakan
      Cacing tanah diberi pakan sekali dalam sehari semalam sebanyak berat cacing tanah yang ditanam. Apabila yang ditanam 1 Kg, maka pakan yang harus diberikan juga harus 1 Kg. Secara umum pakan cacing tanah adalah berupa semua kotoran hewan, kecuali kotoran yang hanya dipakai sebagai media. Hal yang perlu diperhatikan dalam pemberian pakan pada cacing tanah, antara lain :
      • pakan yang diberikan harus dijadikan bubuk atau bubur dengan cara diblender.
      • bubur pakan ditaburkan rata di atas media, tetapi tidak menutupi seluruh permukaan media, sekitar 2-3 dari peti wadah tidak ditaburi pakan.
      • pakan ditutup dengan plastik, karung , atau bahan lain yang tidak tembus cahaya.
      • pemberian pakan berikutnya, apabila masih tersisa pakan terdahulu, harus diaduk dan jumlah pakan yang diberikan dikurangi.
      • bubur pakan yang akan diberikan pada cacing tanah mempunyai perbandingan air 1:1.
    2. Penggantian Media
      Media yang sudah menjadi tanah/kascing atau yang telah banyak telur (kokon) harus diganti. Supaya cacing cepat berkembang, maka telur, anak dan induk dipisahkan dan ditumbuhkan pada media baru. Rata rata penggantian media dilakukan dalam jangka waktu 2 Minggu.
    3. Proses Kelahiran
      Bahan untuk media pembuatan sarang adalah: kotoran hewan, dedaunan/Buah-buahan, batang pisang, limbah rumah tangga, limbah pasar, kertas koran/kardus/kayu lapuk/bubur kayu. Bahan yang tersedia terlebih dahulu dipotong sepanjang 2,5 Cm. Berbagai bahan, kecuali kotoran ternak, diaduk dan ditambah air kemudian diaduk kembali. Bahan campuran dan kotaran ternak dijadikan satu dengan persentase perbandingan 70:30 ditambah air secukupnya supaya tetap basah.
7. HAMA DAN PENYAKIT
Keberhasilan beternak cacing tanah tidak terlepas dari pengendalian terhadap hama dan musuh cacing tanah. Beberapa hama dan musuh cacing tanah antara lain: semut, kumbang, burung, kelabang, lipan, lalat, tikus, katak, tupai, ayam, itik, ular, angsa, lintah, kutu dan lain-lain. Musuh yang juga ditakuti adalah semut merah yang memakan pakan cacing tanah yang mengandung karbohidrat dan lemak. Padahal kedua zat ini diperlukan untuk penggemukan cacing tanah. Pencegahan serangan semut merah dilakukan dengan cara disekitar wadah pemeliharaan (dirambang) diberi air cukup.
8. PANEN
Dalam beternak cacing tanah ada dua hasil terpenting (utama) yang dapat diharapkan, yaitu biomas (cacing tanah itu sendiri) dan kascing (bekas cacing). Panen cacing dapat dilakukan dengan berbagai cara salah satunya adalah dengan mengunakan alat penerangan seperti lampu petromaks, lampu neon atau bohlam. Cacing tanah sangat sensitif terhadap cahaya sehingga mereka akan berkumpul di bagian atas media. Kemudian kita tinggal memisahkan cacing tanah itu dengan medianya. Ada cara panen yang lebih ekonomis dengan membalikan sarang. Dibalik sarang yang gelap ini cacing biasanya berkumpul dan cacing mudah terkumpul, kemudian sarang dibalik kembali dan pisahkan cacing yang tertinggal. Jika pada saat panen sudah terlihat adanya kokon (kumpulan telur), maka sarang dikembalikan pada wadah semula dan diberi pakan hingga sekitar 30 hari. Dalam jangka waktu itu, telur akan menetas. Dan cacing tanah dapat diambil untuk dipindahkan ke wadah pemeliharaan yang baru dan kascingnya siap di panen.
9. PASCAPANEN : ….
10. ANALISIS EKONOMI BUDIDAYA
  1. Analisis Usaha Budidaya
    Perkiraan analisis budidaya cacing tanah di Bandung (Jawa Barat) pada ahun 1999 adalah sebagai berikut:
    1. Modal tetap
      1. Sewa tanah seluas 200 m 2 /tahun -------------------------------------------------Rp. 120.000,-
      2. Kandang pelindung:bahan bambu & atap rumbia -----------------------------------Rp. 150.000,-
      3. Kandang ternak uk 1,5X18 m 2 , Tg 50 Cm :11 bh --------------------------------Rp. 600.000,-
      4. Media :
        • Bahan media 6 Ton, @ Rp. 100,00 -------------------------------------------Rp. 600.000,-
        • Plastik 200 m, @ Rp. 1600,00/m ---------------------------------------------Rp. 320.000,-
        • Pelepah Pisang ----------------------------------------------------------------Rp. 25.000,-
          Jumlah ------------------------------------------------------------------------Rp. 1.815.000,-
    2. Biaya Penyusutan
      1. Tanah ------------------------------------------------------------------------------Rp. 40.000,-
      2. Kandang Pelindung ----------------------------------------------------------------Rp. 16.667,-
      3. Kandang Ternak -------------------------------------------------------------------Rp. 66.667,-
      4. Media
        • Bahan Media ------------------------------------------------------------------Rp. 300.000,-
        • Plastik -------------------------------------------------------------------------Rp. 160.000,-
        • Pelepah Pisang -----------------------------------------------------------------Rp. 6.250,-
          Jumlah -------------------------------------------------------------------------Rp. 589.584,-
    3. Modal Kerja
      1. Bibit sebanyak 40 Kg, @ Rp. 200.000,00/Kg --------------------------------------Rp. 8.000.000,-
      2. Pakan dalam bentuk limbah sayur(petsai, Mentimun) 5 Ton @Rp. 500,- ------------Rp. 2.500.000,-
      3. Tenaga Kerja 4 orang @ Rp. 100.000,-/bulan --------------------------------------Rp. 400.000,-
        Jumlah ------------------------------------------------------------------------------Rp. 10.900.000,-
    4. Jumlah modal yang dibutuhkan :
      1. Modal tetap ------------------------------------------------------------------------Rp. 1.815.000,-
      2. Modal kerja ------------------------------------------------------------------------Rp. 10.900.000,-
        Jumlah ------------------------------------------------------------------------------Rp. 12.715.000,-
    5. Produksi/4 bulan
      Selama 4 bulan 1600 Kg, @ Rp.210.000,-/Kg -------------------------------------------Rp. 336.000.000,-
    6. Biaya produksi/4 bulan
      1. Biaya penyusutan --------------------------------------------------------------------Rp. 589.584,-
      2. Modal kerja -------------------------------------------------------------------------Rp. 10.900.000,-
        Jumlah -------------------------------------------------------------------------------Rp. 11.489.584,-
    7. Keuntungan/4 bulan
      1. Produksi/4 bulan ---------------------------------------------------------------------Rp. 336.000.000,-
      2. Biaya produksi/4 bulan ---------------------------------------------------------------Rp. 1.489.584,-
        Jumlah -------------------------------------------------------------------------------Rp. 324.510.416,-
    8. Break Even Point
      1. Keuntungan/4 bulan -------------------------------------------------------------------Rp. 324.510.416,-
      2. Biaya Produksi/4 bulan ----------------------------------------------------------------Rp. 11.489.584,-
        Jumlah -------------------------------------------------------------------------------Rp. 313.020.822,-
        Keuntungan selama 4 bulan ----------------------------------------------------------Rp. 313.020.822,-
        Untung bersih Produksi Rp. 313.020.822,-/120 hr -----------------------------------Rp. 2.608.506,-
        BEP = Biaya Tetap [ 1 - (Biaya Penyusutan : Keuntungan)]
        = Rp. 1.815.000,00 [ 1 - (Rp. 589.584 : Rp. 324.510.416,-)]
        = Rp. 1.815.000,00 [ 1- 0.0018 ]
        = Rp. 1.815.000,00 X 0.9982
        = Rp. 1.811.733,00

        Artinya tingkat hasil penjualan sebesar Rp. 1.811.733,00/4 bulan
    9. Tingkat Pengembalian Modal
      Modal Kembali =[Jumlah Modal Yang Diperlukan/(keuntungan + penyusutan)] * 1bulan = 1,733 bulan atau 2 bulan dalam 1 kali Produksi. Jadi tempo yang diperlukan untuk menutupi kembali Investasi adalah dalam 1 kali panen atau 2 bulan.
  2. Gambaran Peluang Agribisnis
    Cacing tanah merupakan komoditi ekspor yang belakangan ini mendapat respon yang besar dari para petani ataupun pengusaha. Hal ini disebabkan karena besarnya permintaan pasar internasional dan masih kurangnya produksi cacing tanah. Budidaya cacing tanah dapat memberikan hasil yang besar dengan penanganan yang baik.
Posted by Unknown No comments:
Email ThisBlogThis!Share to XShare to FacebookShare to Pinterest

Ternak kenari bagi pemula

Ternak kenari bagi pemula


Dalam beternak kenari ada beberapa factor yang harus diperhatikan yaitu usia kenari, jenis kelamin, sarana penunjang ternak dan ilmu tentang ternak.

Usia Kenari

Usia menjadi factor penentu berhasil atau tidaknya dalam beternak kenari, usia yang terbaik dalam beternak adalah jangan terlalu muda atau jangan terlalu tua. Kenari siap ternak minimal 6 bulan untuk kenari betina dan 8 bulan untuk kenari jantan, tetapi untuk kenari besar seperti Yorkshire dan turunannya sedikit lambat birahi minimal usia 1 tahun.

Jenis kelamin

Anda sebagai peternak harus menguasai ciri-ciri kenari jantan atau betina, dalam menentukan jenis kelamin kenari cukup sulit bagi pemula tetapi bagi hobis senior sangat mudah menentukannya mereka cukup melihat dari postur tubuh kenari walaupun dalam kasus tertentu Kadang-kadang ada kenari yang sangat sulit ditentukan jenis kelaminnya.
Adapun cirinya yaitu :
1.   Kenari jantan diusia muda ± umur 1.5 keatas sudah mulai belajar bunyi / ngriwik.
2.   Ukuan tubuh / bodi jantan cenderung ramping (memanjang), leher agak panjang, jika betina bodi kelihatan agak bulat.
3.  Anus jantan bila dilihat ( dengan cara ditiup agar bulu disekitar tidak menghalangi) menonjol tegak lurus /vertikal, jika betina sebaliknya / horisontal.
4.  Jantan dewasa berbunyi nyaring dan nge roll.


Sarana Penunjang dalam beternak.

Kadang-kadang kita dalam beternak tidak terlalu memperhatikan hal-hal kecil seperti posisi kandang ternak, lingkungan kandang ternak dan saran penunjangnya. Jika hal-hal tersebut kurang diperhatikan akan mengakibatkan kekesalan di kemudian hari. Contohnya pada saat penempatan kandang ternak kita tidak memperhatikan feng shui (he..he.. maaf becanda) lingkungan di sekitar kandang ternak. Penempatan yang terbaik yaitu sangkar atau kandang ternak menempel ke dinding disamping kiri dan kanan sangkar ditutup. Sangkar ternak di tempatkan di daerah yang bebas dari gangguan serangga atau binatang lainnya seperti tikus, cicak dll.

Untuk menghindari dari serangan serangga seperti semut daerah sekeliling sangkar yang menempek ke tembok di kelilingi dengan kapur bagus (kapur ajaib). Jika kandang ternak besar menggunakan kaki maka kaki-kakinya diolesi oli. Sedangkan pengganggu utama selain semut yaitu tikus, tikus sebetulnya hanya mengambil makanan kenari hanya kalau melihat kenari lengah ya di hajar juga dan kejadian ini
sering sekali dialami oleh hobis. Dengan penempatan sangkar di dinding diharapkan bisa meminimalkan serangan tikus hanya kadang-kadang tikus juga pintar mencari celah untuk itu anda harus hati-hati dalam penempatan kandang yang terbaik sich menggunakan kandang aluminium. Saya punya pengalaman mengenai kandang ternak yang diserang semut …….. beruntung cepat ketahuan sehingga induknya masih tertolong tetapi anaknya sebagian besar mati dan selanjutnya mati semua karena induknya menjadi over protective (mengenai sifat over protective akan saya bahas di waktu yang lain).

Proses penjodohan.
Jika anda sudah mempunyai sepasang kenari dengan usia siap ternak proses selanjutkan yaitu proses  penjodohan. Proses penjodohan yaitu kenari jantan dan betina di tempatkan pada sangkar yang berbeda, dan kedua sangkar tersebut ditempatkan saling berdekatan. Dalam hal ini banyak new comer (peternak pemula) yang tidak sabar menjalani proses penjodohan mereka 

langsung masukin jantan dan betina kedalam satu kandang.

Dengan adanya proses penjodohan anda akan mengetahui kesiapan kenari tersebut, jika belum jodoh langsung dimasukan ke dalam satu sangkar akibatnya kedua kenari tersebut bisa berantem. Apabila terjadi perkelahian diantara keduanya dan salah satu kenari ada yang kalah maka waktu penjodohan akan lama lagi, terutama jika yang kalah kenari jantan proses penjodohan semakin lama karena anda harus mengkondisikan si jantan agar berani mendekati betinanya. Ada beberapa tip untuk meningkatkan birahi yaitu :
Kenari di beri makanan yang bergizi tinggi seperti telor puyuh, multivitamin dll, Dijemur setiap pagi. Pada saat menjemur dan proses penjodohan sangkar jantan dan betina digandengkan terus menerus, kalau ada jantan lain sekali-kali dipanas-panasin dengan menggunakan jantan lain. Disangkar tempat betina disediakan sangkar berikut isinya. Jangan lupa berdo’a agar kenari yang diternak bisa cepat jodoh dan menghasilkan anak yang berkualitas.


Proses Ternak.

Proses selanjutnya yaitu menyatukan kedua kenari tersebut. Adapun cirri-ciri kenari siap ternak (sudah jodoh) yaitu :
pada saat jantan didekatkan dengan betina sijantan akan mengejar/menabrak sangkar dengan bunyi yang kenceng dan betinanya menggelepar-geleparkan sayapnya tanda  minta kawin.
Pada saat sore hari atau menjelang tidur kenari betina dan jantan tidur berdekatan.
Sewaktu-waktu antara kenari betina dan jantan saling meloloh makanan.
Jika didalam sangkar betina di dikasih sarang beserta isinya, kenari betina akan menyusun atau merapihkan isi sarang, jika isi sarang sudah disusun biasanya betina siap ternak.

Dalam menyatukan kedua kenari tidak ada aturan waktu yang baku anda boleh kapan saja menyatukannya, hanya pengalaman saya waktu yang terbaik yaitu sore hari. Dengan menyatukan sore hari diharapkan pada malam hari keduanya sudah rukun sehingga pagi harinya sudah jodoh. Karena sudah mengalami masa penjodohan maka pada saat penyatuan tidak terlalu riskan berantem tetapi kita harus terus memantau karena takutnya terjadi berantem.

Setelah keduanya rukun coba perhatikan isi sarang kalau isi sarang kotor maka ganti isi sarang tersebut dan sebagian isi sarang simpan di dasar sangkar biasanya isi sarang didasar sangkar akan dipindah ke dalam sarang. Untuk memperhalus sarang kenari betina biasanya suka mencabuti bulu halus jantannya atau bulu halus dari kenari betina, biasanya jika di dalam sarang sudah ada bulu-bulu halus tandanya tidak lama lagi induk betina akan bertelor. Untuk mempercepat proses bertelor dan mengurangi mencabuti bulu halus pengalaman saya kedalam sangkar dimasukkan kapas secukupnya. Demikian dulu tulisan mengenai proses penjodohan takutnya terlalu kepanjangan……nanti saya lanjutkan dilain waktu…………..



Setelah masa penjodohan berjalan dengan baik dimana induk jantan dan betina sudah terlihat akur kadang-kadang saling meloloh, proses selanjutnya yaitu mengkondisikan agar indukan bisa bertelor dan merawat anak dengan baik. Tidak lama setelah indukan di masukkan kedalam kandang ternak kenari betina akan bertelor, pada saat indukan kenari bertelor harus kita perhatikan beberapa hal diantaranya jika indukan kenari betina baru pertama kali bertelor harus hati-hati dalam penangannya. Jika salah dalam penangan bisa berakibat patal. Kita sebagai peternak jangan terlalu sering menengok sangkar ternak terutama pada saat induk betina sedang mendekam di sarang jangan sekali-kali memaksa melihat telor.  Pada saat indukan sedang bertelor jangan lupa menyediakan tulang sotong atau kalsium makanan jangan sampai telat dan gizinya harus mencukupi.

Telor kenari akan menetas 14 hari setelah dierami, dua atau tiga hari menjelang telor menetas indukan harus dibiasakan diberi pakan lunak untuk anak-anak kenari.  Makanan lunak ini yaitu biskuit, telor puyuh, taoge dll. Menurut informasi dari internet peternak-peternak luar negeri pada saat indukan meloloh anak suka memberi kecambah (taoge). kecambah sangat bergizi tinggi dan mudah dicerna. Dengan diberi kecambah anak kenari cepat besar dan sehat. Kebiasaan memberikan kecambah pada anak-anak kenari dilanjutkan sampai anak kenari bisa makan sendiri.

Adapun cara membuat kecambah yaitu pakan bijian seperti canary seed, millet putih, biji sawi di masukkan ke mangkuk kemudian dicuci sampai bersih. Setelah pakan dicuci bersih kemudian buang air dari mangkuk, jika air sudah terbuang semua mangkuk yang berisi pakan yang sudah dicuci bersih ditutup dengan kain basah. Diamkan sampai 1 malam periksa pakan apakah biji kenari, millet dan buah sawi sudah menjadi kecambah atau belum, jika belum cuci
bijian tersebut kemudian ditutup kembali dengan kain basah.

Kecambah diberikan sehari 2 kali yaitu pagi dan sore hari. Untuk pemberian kecambah pada sore hari jangan terlalu banyak cukup habis dimakan 1 atau 2 jam jangan sampai ada kecambah yang tertinggal semalaman karena takutnya malah menjadi bibit penyakit.  

Selain diberi kecambah jangan lupa setiap hari diberi telor puyuh secukupnya, kalau telor cukup sehari 1 kali. Telor puyuh sangat bermanfaat untuk pertumbuhan anak-anak kenari, telor puyuh diberikan sampai anak-anak kenari usia 2 bulan. Untuk usia 2 bulan keatas telor puyuh dikurangi, efek pemberian telor puyuh menjadi anak kenari gendut-genduk. Pada usia 3 bulan keatas kenari diharapkan jangan terlalu gendut karena biasanya kalau kegendutan akibatnya malas bunyi.

Anak kenari akan tingal di sarang selama 21 hari, tetapi sebelum usia 21 hari anak-anak sudah bertengger di bibir sarang…..

Kendala-kendala dalam beternak kenari.
  

Beternak kenari merupakan kegiatan yang terdiri dari beberapa proses yang saling berkaitan, peternak diharapkan sabar dalam menjalani setiap proses yang dilalui. Dalam setiap proses ada beberapa hambatan yang cukup mengganggu, peternak harus bisa memecahkan setiap kendala. Banyak hambatan yang anda hadapi diantaranya :
Induk betina tidak mau bertelor penyebabnya bisa bermacam-macam di antaranya usia masih muda, tempat sarang kurang nyaman bagi induk kenari, ada binatang pengganggu.
Telor tidak menetas penyebabnya terdiri dari beberapa faktor yaitu indukan terlalu muda, birahi kedua indukan tidak bersamaan, indukannya steril, pada saat kawin tidak terjadi pembuahan dll.
Telor menetas tetapi anaknya mati setelah menetas penyebabnya yaitu indukan kurang gizi, ada binatang pengganggu sehingga induknya tidak mau meninggalkan sarang akibatnya anaknya tergencet.
Ada kebiasaan induk mencabuti bulu muda anaknya penyebabnya karena induknya sudah merasakan enaknya bulu muda dari anaknya, untuk menghilangkan kebiasaan ini cukup sulit pendapat saya lebih baik indukan diganti.



Posted by Unknown No comments:
Email ThisBlogThis!Share to XShare to FacebookShare to Pinterest
Newer Posts Older Posts Home
Subscribe to: Comments (Atom)

LOGIN BUMMS

LOGIN BUMMS

Melayani Pendaftaran Jadi Agen TOUR & TRAVEL

Melayani Pendaftaran Jadi Agen TOUR & TRAVEL
Modal Tidak Perlu Jutaan Hanya 599.000

Bakso & Bebek Goreng "NIKU"

Bakso & Bebek Goreng "NIKU"
Baksonya Gede & Bebeknya Gurih Lezato

Bakso & Mie Ayam ROMO WIJOYO Lezat membuat lidah jadi ketagihan

Bakso & Mie Ayam ROMO WIJOYO Lezat membuat lidah jadi ketagihan
Lokasi: Ruko Deltasari Indah Blok AP-11 (Tepat disebelah Apotik K24)

BISNIS MODAL KECIL HASIL BESAR

BISNIS MODAL KECIL HASIL BESAR
Peluang Bisnis Jasa Pengiriman KIKIMARS Kargo (Modal Sekali untuk selamanya, Modal Minim 5Juta, tempat kantor Flexible bisa di rumah, Free pickup /pengambilan barang seluruh indonesia) Info Hub: 082316183696 (MasTon)

Total Pageviews

Translate

Entri Populer

  • ITIK PANGGANG
    ITIK PANGGANG Sajikan itik panggang dengan nasi putih hangat dan pelengkap sambal dan lalap. Bahan-bahan/bumbu-bumbu : 1 ekor bebek,...
  • Cara Membuat Origami Beruang Kutub
    Cara Membuat Origami Beruang Kutub   Langkah Langkah Cara Membuat Origami Beruang Kutub 1  2  3  4  5  ...
  • SHALAWAT ZABRI MUHAMMAD
    SHALAWAT ZABRI MUHAMMAD (ALLOHUMMA SHALLI'ALAA SAYYIDINAA MUHAMMADIN FIL ARWAAHI,WASHALLI'ALAA JASADI SAYYIDINAA MUHAMMADIN FIL...
  • NASI AYAM LODHO " ROMO WIJOYO DELTASARI SIDOARJO "
    Ayam Lhodo Khas Trenggalek Asli Resep Dari Nenek Moyang MANTAP.... BROOOOO.......... Ayam Lodho di buat dari bahan-bahan pilihan M...
  • Cara Membuat Origami Kumbang Pohon
    Cara Membuat Origami Kumbang Pohon Cara Membuat Origami Kumbang Pohon 1  2  3  4  5  6  7 8  9  ...
  • BEBEK GORENG SAMBAL KUNING
    BEBEK GORENG SAMBAL KUNING Dari tampilannya sangat menggoda. Bebek goreng yang satu ini memang menjadi idola sebagai sajian pesta maup...
  • Cara Membuat Tempe
    Cara Membuat Tempe Tempe dan tahu merupakan makanan tradisional sebagian besar masyarakat Indonesia, namun ketahuilah bahwasanya saat i...
  • Cara Mengetahui Kehidupan Seks Seseorang Berdasarkan Nama Depan
    Cara Mengetahui Kehidupan Seks Seseorang Berdasarkan Nama Depan Setiap orang memiliki kehidupan dan kebiasaan yang berbeda dan lai...
  • Cara Membuat Origami Panda
    Cara Membuat Origami Panda Langkah Langkah Cara Membuat Origami Panda 1  2  3  4  5  6  7  8  9  ...
  • IGA SAPI MASAK MERAH
    IGA SAPI MASAK MERAH Iga sapi ternyata tidak hanya lezat dibuat sup atau iga bakar. Iga yang diolah dengan saus tomat, tidak kalah n...

Blog Archive

  • 08/20 (1)
  • 02/05 (1)
  • 12/25 (2)
  • 10/11 (1)
  • 08/30 (1)
  • 08/23 (19)
  • 08/16 (18)
  • 08/09 (9)
  • 02/15 (4)
  • 02/01 (1)
  • 01/25 (1)
  • 01/11 (2)
  • 01/04 (5)
  • 11/30 (1)
  • 11/09 (13)
  • 11/02 (24)
  • 10/12 (12)
  • 10/05 (14)
  • 09/28 (45)
  • 09/21 (97)
  • 09/14 (59)
  • 09/07 (4)
  • 08/31 (3)
  • 07/20 (2)
  • 07/13 (46)
  • 07/06 (67)
  • 06/29 (92)
  • 04/27 (2)
  • 04/20 (75)
  • 02/16 (1)
  • 01/19 (6)
  • 12/29 (175)
  • 12/22 (1)
  • 12/15 (6)
  • 12/08 (35)
  • 12/01 (149)
  • 11/24 (55)
  • 11/03 (1)

RUMAH SOLUSI

Unknown
View my complete profile
Romo Wijoyo

Buat Lencana Anda
Awesome Inc. theme. Powered by Blogger.