CARA DAN TEHNIK BERMAIN VOLLY
Perasarana Permainan Bola Voli
1. Lapangan dan Ukurannya
Lapangan permainan bola voli berbentuk persegi panjang dengan ukuran panjang 18 m dan lebar 9 m, semua garis batas lapangan, garis tengah, garis daerah serang adalah 3 m (daerah depan). Garis batas itu diberi tanda batas dengan menggunakan tali, kayu, cat/kapur, kertas yang lebarnya tidak lebih dari 5 cm. lapangan permainan bola voli terbagi menjadi dua bagian sama besar yang masing-masing luasnya 9 x 9 meter. Di tengah lapangan dibatasi garis tengah yang membagi lapangan menjadi dua bagian sama besar. Masing-masing lapangan terdiri dari atas daerah serang dan daerah pertahanan.
Daerah serang yaitu daerah yang dibatasi oleh garis tengah lapangan dengan garis serang yang luasnya 9 x 3 meter.
2. Daerah Servise Daerah service adalah daerah selebar 9 meter di belakang setiap garis akhir. Daerah ini dibatasi oleh dua garis pendek sepanjang 15 cm yang dibuat 20 cm di belakang garis akhir, sebagai kepanjangan dari garis samping. Kedua garis pendek tersebut sudah termasuk di dalam batas daerah service, perpanjangan daerah service adalah kebelakang sampai batas akhir daerah bebas.
3. Jaring (Net) Jaring untuk permainan bola voli berukuran tidak lebih dari 9,50 meter dan lebar tidak lebih dari 1,00 meter dengan petak-petak atau mata jaring berukuran 10 x 10 cm, tinggi net untuk putra 2,43 meter dan untuk putri 2,24 meter, tepian atas terdapat pita putih selebar 5 cm.
4. Antene Rod Di dalam pertandingan permainan bola voli yang sifatnya nasional maupun internasional, di atas batas samping jaring dipasang tongkat atau rod yang menonjol ke atas setinggi 80 cm dari tepi jaring atau bibir net. Tongkat itu terbuat dari bahan fibergelas dengan ukuran panjang 180 cm dengan diberi warna kontras.
5. Bola Bola harus bulat terbuat dari kulit yang lentur atau terbuat dari kulit sintetis yang bagian dalamnya dari karet atau bahan yang sejenis. Warna bola harus satu warna atau kombinasi dari beberapa warna. Bahan kulit sintetis dan kombinasi warna pada bola dipergunakan pada pertandingan resmi internasional harus sesuai dengan standar FIVB. Keliling bola 64 – 67 cm dan beratnya 260 – 280 grm, tekanan didalam bola harus 0, 39 – 0, 325 kg/cm2 (4,26 – 4,61 Psi) (294,3 – 318,82 mbar/hpa).
1. Lapangan dan Ukurannya
Lapangan permainan bola voli berbentuk persegi panjang dengan ukuran panjang 18 m dan lebar 9 m, semua garis batas lapangan, garis tengah, garis daerah serang adalah 3 m (daerah depan). Garis batas itu diberi tanda batas dengan menggunakan tali, kayu, cat/kapur, kertas yang lebarnya tidak lebih dari 5 cm. lapangan permainan bola voli terbagi menjadi dua bagian sama besar yang masing-masing luasnya 9 x 9 meter. Di tengah lapangan dibatasi garis tengah yang membagi lapangan menjadi dua bagian sama besar. Masing-masing lapangan terdiri dari atas daerah serang dan daerah pertahanan.
Daerah serang yaitu daerah yang dibatasi oleh garis tengah lapangan dengan garis serang yang luasnya 9 x 3 meter.
2. Daerah Servise Daerah service adalah daerah selebar 9 meter di belakang setiap garis akhir. Daerah ini dibatasi oleh dua garis pendek sepanjang 15 cm yang dibuat 20 cm di belakang garis akhir, sebagai kepanjangan dari garis samping. Kedua garis pendek tersebut sudah termasuk di dalam batas daerah service, perpanjangan daerah service adalah kebelakang sampai batas akhir daerah bebas.
3. Jaring (Net) Jaring untuk permainan bola voli berukuran tidak lebih dari 9,50 meter dan lebar tidak lebih dari 1,00 meter dengan petak-petak atau mata jaring berukuran 10 x 10 cm, tinggi net untuk putra 2,43 meter dan untuk putri 2,24 meter, tepian atas terdapat pita putih selebar 5 cm.
4. Antene Rod Di dalam pertandingan permainan bola voli yang sifatnya nasional maupun internasional, di atas batas samping jaring dipasang tongkat atau rod yang menonjol ke atas setinggi 80 cm dari tepi jaring atau bibir net. Tongkat itu terbuat dari bahan fibergelas dengan ukuran panjang 180 cm dengan diberi warna kontras.
5. Bola Bola harus bulat terbuat dari kulit yang lentur atau terbuat dari kulit sintetis yang bagian dalamnya dari karet atau bahan yang sejenis. Warna bola harus satu warna atau kombinasi dari beberapa warna. Bahan kulit sintetis dan kombinasi warna pada bola dipergunakan pada pertandingan resmi internasional harus sesuai dengan standar FIVB. Keliling bola 64 – 67 cm dan beratnya 260 – 280 grm, tekanan didalam bola harus 0, 39 – 0, 325 kg/cm2 (4,26 – 4,61 Psi) (294,3 – 318,82 mbar/hpa).
6. Pemain
Jumlah pemain dalam lapangan permainan sebanyak 6 orang setiap regu dan
ditambah 5 orang sebagai pemain cadangan dan satu orang pemain libero.
Satu tim maksimal terdiri dari 12 pemain, saru coach, satu sistem coach,
satu trainer, dan satu dokter medis, kecuali libero, satu dari para
pemain adalah kapten tim, dia harus diberi tanda dalam score sheet.
Hanya pemain terdaftar dalam score sheet dapat memasuki lapangan dan
bermain dalam pertandingan. Pada saat coach dan kapten tim
menandatangani scoresheet pemain yang terdaftar tidak dapat diganti. Bola Voli
Teknik dalam permainan bola voli ada 2 macam, yaitu :
1. Teknik Tanpa Bola.
a. Sikap Siap.
Berdiri dengan kaki
yang satu didepan kaki yang lain, kedua kaki terbuka selebar bahu,
kedua lutut ditekuk sampai membentuk sudut 135º, kedua tangan ditekuk sedikit diletakkan rileks didepan tubuh, badan dicondongkan kedepan sampai tumit terangkat.
b. Pengambilan posisi yang tepat & benar.
c. Langkah kaki gerak kedepan, kebelakang, kesamping kiri & kesamping kanan.
d. Langkah kaki untuk awalan Smash dan awalan Block.
e. Bergulir kesamping & bergulir kebelakang.
f. Gerak meluncur.
g. Gerak tipuan
2. Teknik Dengan Bola
a. Service untuk menyajikan bola pertama.
1. Underhand Service
Pemain berdiri
menghadap net , kaki kiri didepan kaki kanan, lengan kiri dijulurkan
kedepan dan memegang bola (ini untuk pemain tangan kanan, bagi pemain
tangan kiri sebaliknya).
Bola dilempar
rendah keatas , berat badan bertumpu pada kaki sebelah belakang, lengan
yang bebas digerakkan kebelakang dan diayunkan kedepan dan memukul bola.
Sementara berat badan dipindahkan kekaki sebelah depan.
Bola dipukul dengan
telapak tangan terbuka, pergelangan tangan kaku dan kuat. Gerakan
terakhir adalah memindahkan kaki yang dibelakang kedepan.
Jenis² Underhand Service
a. Back Spin Underhand Serve : Bola berputar kebelakang.
b. Top Spin (Cutting) Underhand Serve: Bola berputar keatas.
c. Inside Spin Underhand Serve : Bola berputar kedalam.
d. Outside Spin Underhand Serve : Bola berputar keluar.
2. Overhead Service
Pemain berdiri
dengan kaki kiri berada lebih kedepan dan kedua lutut agak ditekuk
Tangan kiri dan kanan bersama² memegang bola, tangan kiri menyangga bola
sedangkan yang kanan memegang bagian atas bola.
Bola dilambungkan dengan tangan kiri keatas sampai ketinggian ± 1m
diatas kepala didepan bahu, dan telapak tangan kanan segera ditarik
kebelakang atas kepala dengan telapak menghadap kedepan, berat badan
dipindahkan kekaki sebelah belakang.
Setelah tangan
berada dibelakang atas kepala dan bola berada sejangkauan tangan
pemukul, maka bola segera dipukul dengan telapak tangan, lengan harus
tetap lurus dan seluruh tubuh ikut bergerak.
Bola dipukul dan
diarahkan dengan gerakan pergelangan tangan, berat badan dipindahkan
kekaki sebelah depan. Gerakan lengan terus dilanjutkan sampai melewati
paha yang lainnya.
Jenis² Overhead Service
a. Top Spin Overhead Serve : Bola berputar keatas.
b. Inside Spin Overhead Serve : Bola berputar kedalam.
c. Outside Spin Overhead Serve : Bola berputar keluar.
d. Drive Overhead Serve : Bola berputar keatas.
3. Floating Service
a. Frontal Floating Service : Bola mengapung kekiri & kekanan.
Bola dipegang
setinggi kepala, lengan hampir lurus. Lengan yang memukul ada dalam
posisi lurus atau tertekuk sedikit, ditarik kebelakang sebelum melempar
bola.
Bola dilempar
rendah, bagian atas tubuh tidak bergerak, pergelangan tangan harus tetap
kaku. Bagian tengah bola dipukul dengan bagian bawah telapak tangan
atau dengan tangan digenggam. Bola dipukul disebelah depan tubuh pemain
dan tidak ada gerakan lanjutan
b. Side Floating Service : Bola mengapung kearah vertical.
Pemain berdiri
dengan kedua kaki menghadap sisi lapangan. Bola dipegang dengan lengan
menjulur kira² setinggi kepala. Lengan pemukul diayun kebelakang agak
kesisi. Berat badan ditempatkan dikaki belakang, dengan kedua lutut
ditekuk sedikit.
Lengan diangkat
dengan gerakan melingkar, bola dilempar rendah. Lengan dijulurkan dan
bagian tengah badan bola dipukul dengan tangan tergenggam, sewaktu bola
itu melambung tinggi didepan tubuh pemain. Bagian tubuh berputar
sedemikian rupa sampai menghadap net, berat badan dipindahkan kekaki
sebelah depan.
Kontak dengan bola
singkat sekali, lengan dan tangan yang digunakan memukul berhenti
sebentar sesudah mengadakan kontak dengan bola, kemudian gerakan
diteruskan sedemikian rupa sehingga lengan terayun kebawah melewati kaki
yang satunya.
4. Jump Service
Jump Serve
merupakan salah satu senjata ampuh untuk mengacaukan serangan kombinasi
lawan, sebuah team memerlukan minimal 2 s/d 3 orang jump server yang
dapat mengacaukan irama permainan lawan.
Keuntungan menggunakan jump serve adalah :
- Dapat menjatuhkan mental lawan
- Mempersulit lawan untuk membangun serangan
- Memudahkan blocker untuk melakukan bendungan
- Memudahkan kerja defender
Teknik Jump Serve :
- Awalan ±4 langkah, hal ini untuk mendapatkan power yang cukup.
- Lompat pada langkah ke 4 diluar garis belakang dan jatuh didalam lapangan.
- Lemparan tidak dari belakang tetapi dari samping badan agar dapat terlihat dan mudah mengontrol putaran bola kedepan.
- Ayunan tangan sama seperti melakukan Spike Bola Tinggi (Open Spike).
- Step ketiga baru bola dilempar keatas, setelah melakukan step sekali lagi, server meloncat dan memukul bola.
- Gerakan harus harmonis dan berkesinambungan dan konsisten seperti gerakan spike, tidak terpatah².
Cara Melatih
- Untuk
control spike, latihan diberikan mulai 3m atau di garis serang, bola
dilempar sendiri dan spike. Setelah menguasai pada jarak 3 m, kemudian
mundur dan lakukan pada jarak 4m, lalu 5 m dan seterusnya. Hal ini dapat
melatih akurasi pukulan.
- Latihan dapat digabung dengan receive, agar terbiasa dengan penerimaan jump serve.
- Pemain harus tahu bahwa jarak pukulan lurus dengan pukulan menyilang berbeda jaraknya ± 2m, sehingga gerakan lengan dan pergelangan tangan pada saat memukulpun harus berbeda.
- Kontak
pukulan pada bola dari jarak 3m berbeda dengan kontak pada bola pada
garis belakang, semakin kebelakang kontak makin dibawah bola.
- Pemukul tangan kanan sebaiknya melempar bola dengan tangan kanan.
- Latih
pemain secara berpasangan untuk melempar bola tanpa awalan dan tanpa
lompatan dari garis belakang dan jatuhnya bola harus pada posisi yang
sama didalam lapangan.
- Konsentrasi
dalam jump serve sangat diperlukan, berikan latihan dengan target 10
bola untuk setiap posisi dan lakukan 3 kali dalam 1 minggu.
b. Pass Bawah berguna untuk passing dan umpan.
- Pemain melakukan sikap siap.
- Kedua tangan rapat dan dijulurkan lurus kedepan, kedua lengan membuat sudut 45º dengan badan.
- Sikap tubuh semakin merendah dengan menurunkan sudut lutut dari 135º menjadi 45º.
- Tungkai
mulai dijulurkan keatas agak kedepan, bola mengenai lengan bawah yang
terjulur lurus. Tungkai dijulurkan sampai berjingkat dan tangan tidak
boleh melewati bahu.
- Kembali kepada sikap siap.
Jenis² Pass Bawah
1. Pass Bawah dua Tangan
2. Pass Bawah Satu Tangan
3. Pass Bawah Bergulir Kesamping
4. Pass Bawah Setengah Bergulir Kebelakang
5. Pass Bawah Meluncur Kedepan
c. Pass atas berguna untuk passing dan umpan
Pada dasarnya pass
atas adalah bola tangkap diatas, sentuhkan kekening dan lontarkan
kembali keatas, tetapi karena proses gerakan tersebut dilakukan dengan
sangat cepat, maka bola terlihat seperti dipantulkan.
- Pemain melakukan sikap siap.
- Badan
dijulurkan keatas dengan meluruskan tungkai, bersamaan dengan
menjulurkan kedua tangan keatas, sikap jari seperti hendak merangkum
bola.
- Tungkai ditekuk kembali sampai lutut membuat sudut 135º, posisi lengan ditekuk didepan muka diatas kening dan bola disentuh oleh ujung jari² tangan.
- Tungkai
dijulurkan kembali sampai berjingkat dan bola dilambungkan kedepan
atas dengan jari dan bantuan lengan yang digerakkan sampai lurus keatas.
- Kembali kepada sikap siap.
Jenis² Pass Atas
1. Pass Atas Normal
2. Pass Atas Setengah Bergulir Kebelakang
3. Pass Atas Bergulir Kesamping
4. Pass Atas Meloncat
d. Umpan untuk menyajikan bola pada Smasher.
1. Umpan Kedepan
Pengumpan
menempatkan posisi badan dibawah dan agak dibelakang arah gerak bola,
kedua telapak tangan dan jari² membentuk bulatan ½ lingkaran telah siap
didepan atas muka dahi.
Jenis² Umpan.
a. Umpan Normal/Open.
Bola segera diumpan
keatas dengan kekuatan dorongan lengan, jari dan pergelangan tangan
serta ayunan kaki. Usahakan bola parabol keatas net dengan ketinggian
lebih dari 2m dari tepi atas net. Bola berada diantara smasher dan
pengumpan sejajar net dengan jarak dari net ± 20cm – 50cm.
b. Umpan Semi.
Perkenaan bola
tepat diatas dahi segaris dengan sumbu badan, dimana umpan dilakukan
dengan gerak keatas depan, ketinggian bola diatas tepi net antara diatas
1m s/d 2m. Penentuan kualitas parabol dan jalannya bola tergantung
kekuatan jari, pergelangan tangan dan lengan. Timing pemberian umpan
semi dilakukan bila smasher telah kelihatan bergerak maju awalan dengan
jarak ± 1m dari pengumpan.
c. Umpan Straight/Kamboja.
Parabol bola antara
0.5m s/d 1.5m dari tepi atas net. Dorongan bola lebih dominan
dibandingkan dengan gerak keatas untuk parabol bola, Bola diatas net
meluncur agak cepat dengan jarak 20cm – 50cm dari net, dimana akhir
parabol bola terletak diatas garis samping lapangan. Begitu bola datang
segera dipantulkan kedepan atas dengan cepat, setelah pengumpan melihat
smasher telah berawalan merapat dengan net diluar garis samping lapngan.
Timing pemberian umpan harus tepat, yaitu saat bola telah didepan atas
dahi dan smasher telah siap mengambil awalan.
d. Umpan Quick.
Teknik umpan ini
memerlukan ketinggian bola 50cm s/d 1m dari tepi atas net. Timing
pemberian bola saat smasher telah melayang keatas didepan pengumpan siap
untuk memukul bola, biasanya pasing bola datang, tunggu sebentar sampai
smasher meloncat untuk menunggu bola diatas net. Gerakan utama dalam
umpan pendek ini adalah kekuatan jari dan pergelangan pengumpan,
perkenaan tangan terhadap bola sama dengan pelaksanaan umpan semi. Arah
umpan parabol vertical disebut quick A, sedangkan parabol straight
disebut quick B.
2. Umpan Kebelakang
Pengumpan
menempatkan posisi badan dibawah bola, badan agak dicondongkan
kebelakang sedikit. Gerak jari & pergelangan tangan lebih aktif,
terutama ibu jari, jari telunjuk dan jari tengah, lengan segaris dengan
kecondongan badan bagian atas saat pelaksanaan umpan. Pandangan
kebelakang sedikit untuk melihat jalannya bola kearah belakang. Jenis
umpan kebelakang sama dengan umpan kedepan.
e. Smash untuk serangan guna mematikan lawan.
Proses melakukan smash dapat dibagi menjadi : Awalan, Tolakan, Meloncat, Memukul Bola dan Mendarat
- Awalan
Berdiri dengan
salah satu kaki dibelakang sesuai dengan kebiasaan individu (tergantung
smasher normal atau smasher kidal). Langkahkan kaki satu langkah kedepan
(pemain yang baik, dapat mengambil ancang² sebanyak 2 sampai 4
langkah), kedua lengan mulai bergerak kebelakang, berat badan berangsur²
merendah untuk membantu tolakan.
- Tolakan
Langkahkan kaki
selanjutnya, hingga kedua telapak kaki hampir sejajar dan salah satu
kaki agak kedepan sedikit untuk mengerem gerak kedepan dan sebagai
persiapan meloncat kearah vertical. Ayunkan kedua lengan kebelakang atas
sebatas kemampuan, kaki ditekuk sehingga lutut membuat sudut ±110º, badan siap untuk meloncat dengan berat badan lebih banyak bertumpu pada kaki yang didepan.
- Meloncat
Mulailah meloncat
dengan tumit & jari kaki menghentak lantai dan mengayunkan kedua
lengan kedepan atas saat kedua kaki mendorong naik keatas. Telapak kaki,
pergelangan tangan, pinggul dan batang tubuh digerakkan serasi
merupakan rangkaian gerak yang sempurna. Gerakan eksplosif dan loncatan
vertikal.
- Memukul Bola
Jarak bola didepan
atas sejangkauan lengan pemukul, segera lecutkan lengan kebelakang
kepala dan dengan cepat lecutkan kedepan sejangkauan lengan terpanjang
dan tertinggi terhadap bola. Pukul bola secepat dan setinggi mungkin,
perkenaan bola dengan telapak tangan tepat diatas tengah bola bagian
atas. Pergelangan tangan aktif menghentak kedepan dengan telapak tangan
& jari menutup bola. Setelah perkenaan bola lengan pemukul membuat
gerakan lanjutan kearah garis tengah badan dengan diikuti gerak tubuh
membungkuk. Gerak lecutan lengan, telapak tangan, badan, tangan yang
tidak memukul dan kaki harus harmonis dan eksplosif untuk menjaga
keseimbangan saat berada diudara. Pukulan yang benar akan menghasilkan
bola keras & cepat turun kelantai.
- Mendarat
Mendarat dengan
kedua kaki mengeper. Lutut lentur saat mendarat untuk meredam perkenaan
kaki dengan lantai, mendarat dengan jari² kaki (telapak kaki bagian
depan) dan sikap badan condong kedepan. Usahakan tempat mendarat kedua
kaki hampir sama dengan tempat saat meloncat.
Jenis² Smash.
1. Open
Pemukul melakukan
gerak awalan setelah bola lepas dari tangan pengumpan, bola dipukul
dipuncak loncatan dan jangkauan lengan yang tertinggi.
2. Semi
Setelah bola lepas
dipasing kearah pengumpan, pemukul harus mulai bergerak perlahan kedepan
dengan langkah tetap menuju kearah pengumpan. Begitu pengumpan
menyajikan bola dengan ketinggian 1m ditepi atas net maka secepatnya
pemukul meloncat keatas dan memukul bola. Disini kecepatan gerak harus
lebih cepat dari pada smash dengan bola Open
3. Quick
Begitu melihat bola
pasing ke pengumpan, maka pemukul melakukan awalan secepat mungkin,
dengan langkah yang panjang. Timing meloncat sebelum bola diumpan dengan
jarak satu jangkauan lengan pemukul dengan bola yang akan diumpan.
Pemukul melayang dengan tangan siap memukul, pengumpan menyajikan bola
tepat didepan tangan pemukul. Lakukan pukulan dengan secepat²nya,
gerakan pergelangan tangan yang cepat sangat baik hasilnya. Loncatan
smasher vertikal, jagalah keseimbangan badan pada saat melayang.
4. Straight
Smasher sebelum
melakukan gerakan awalan, terlebih dahulu bergerak kearah luar lapangan
mendekati tiang net, smasher melakukan awalan bergerak arah
paralel dengan jaring. Begitu bola sampai dibatas tepi jaring dengan
ketinggian optimal bola, segeralah melompat dan langsung memukul
secepatnya. Proses menjalankan teknik ini lebih cepat dibandingkan smash
dengan bola semi.
5. Drive
Smash ini biasanya
digunakan oleh pemain untuk bola jauh dari net, saat meloncat smasher
agak dekat dibawah bola, berbeda dengan saat meloncat pada smash normal.
Bola yang akan di smash terletak diatas kanan bahu lengan pemukul.
Gerak lecutan tangan dari depan atas badan diputarkan kearah yang
berlawanan dengan arah jarum jam, telapak tangan membentuk cekungan
seperti sendok. Cambukan keras, perkenaan bola dibagian belakang kearah
bagian muka dengan telapak tangan, aktifkan gerakan pergelangan tangan .
Gerakan cambukan harus dibantu oleh otot² perut, samping dan bahu.
Akibat cambukan kurve jalan bola akan panjang dan putaran bola menjauhi
net, bola bergerak dengan cepat dan tajam.
6. Dummy
Pemain melakukan
gerakan sama dengan pada waktu hendak melakukan smash, tetapi pada waktu
kontak dengan bola, bola tidak dipukul melainkan disentuh saja dengan
jari tangan. Lengan pemukul tetap bergerak dan dengan gerakan jari
pemukul mengarahkan bola ketempat yang tidak terjaga ditempat lawan.
Bola dapat dilambungkan pendek atau panjang tergantung pada situasi.
7. Bola 3 meter
Smash ini adalah
serangan yang dilakukan dari belakang garis serang, pemukul yang
berfungsi sebagai pemain belakang pada saat tolakan tidak boleh
menginjak atau melewati garis serang, tetapi pada saat mendarat boleh
saja jatuh didalam garis serang.
8. Kijang
Biasanya umpan bola
back, pemukul melakukan langkah panjang dan naik dengan tolakan
loncatan menggunakan satu kaki, pemukul tangan kanan menolak dengan kaki
kiri.
9. Double Step
Smash dengan
menggunakan gerak tipu, disini pemukul melakukan dua kali gerakan untuk
melakukan tolakan meloncat. Tolakan pertama hanya berupa tipuan untuk
mengecoh block, baru pada tolakan kedua pemukul meloncat dan melakukan
serangan.
10. Step L
Smash ini hampir
sama dengan smash normal, tetapi gerakan awalan berbeda. Pemukul
melangkah kedepan, kemudian melakukan langkah kesamping sebelum tolakan,
baru kemudian melompat naik untuk melakukan serangan.
f. Block bermanfaat untuk pertahanan di net.
Untuk melakukan
block yang baik, pemain harus dapat memperkirakan jatuhnya bola, atau
dapat meramalkan kemana kira² lawan akan memukul bola.
Proses melakukan bendungan dapat dibagi menjadi : Awalan, Melompat, Kontak dengan Bola & Mendarat.
Pemain berdiri
dengan kedua kaki sejajar dan kaki ditekuk sedikit, kedua tangan didepan
dada, telapak kedua tangan menghadap net dan jari² dikembangkan lebar².
Sebagai awalan lutut ditekuk lebih dalam, posisi badan sedikit condong
kedepan kemudian diteruskan dengan tolakan keatas dengan kedua kaki
secara eksplosif serta mengayunkan kedua lengan lurus keatas secara
bersamaan dan jari membuka agar kedua tangan merupakan suatu bidang yang
luas.
Pada saat melayang
diudara dan ketika bola dipukul oleh lawan, segeralah tangan dihadapkan
kearah datangnya bola dan berusaha menguasai bola itu. Pada saat
perkenaan tangan dengan bola, pergelangan tangan digerakkan secara aktif
agar tangan dapat menekan bola dari arah atas depan kebawah secara
tepat. Jari² kedua tangan pada saat perkenaan ditegangkan agar tangan
dan jari cukup kuat untuk menerima tekanan bola yang keras. Saat
perkenaan yang baik adalah saat sebelum bola dipukul, tangan blocker
sudah benar² dapat mengurung bola tersebut.
Setelah kontak dengan bola pemain mendarat kembali dengan tumpuan kedua kaki dan lentur.
Jenis² Block
1. Block Bola Open
Blocker bergerak
mendekati lawan yang akan melakukan spike, posisi tangan berada didepan
dada. Blocker melompat setelah spiker lawan melakukan lompatan, sebelum
melompat posisi badan direndahkan dengan menekuk lutut sehingga
membentuk sudut ± 100º, kemudian blocker melompat setinggi mungkin dengan arah lompatan vertical.
2. Block Bola Semi
Blocker bergerak
mendekati lawan yang akan melakukan spike, posisi kedua tangan
dinaikkan berada diatas depan kepala. Blocker tetap melompat setelah
spiker lawan melakukan lompatan, sebelum melompat posisi badan
direndahkan dengan menekuk lutut sehingga membentuk sudut ± 110º, kemudian blocker melompat setinggi mungkin dengan arah lompatan vertical.
3. Block Bola Quick
Blocker bergerak
mendekati lawan yang akan melakukan spike, posisi kedua tangan
diluruskan. Blocker melompat bersamaan dengan spiker lawan, sebelum
melompat posisi badan direndahkan dengan menekuk lutut tidak terlalu
dalam (sudut lutut ± 135º), kemudian blocker melompat setinggi mungkin dengan arah lompatan vertical.
Yang perlu mendapat perhatian dari seorang blocker adalah :
- Perhatikan gaya pasing receiver lawan, kemana bola itu diarahkan
- Perhatikan
terus jalannya bola dan perhatikan pula gaya pengumpan lawan terutama
mata dan gerakaannya, jangan bergerak sebelum bola lepas dari tangan
pengumpan..
- Lihat body language spiker lawan, kearah mana spiker itu bergerak.
- Posisi tangan atau jari waktu bergerak tidak boleh berada dibawah pinggang, agar gerak tangan cepat mencapai titik block.
- Side
step (Block 2 step) dilakukan untuk block jarak dekat, sedangkan Cross
step (Block 3 step) digunakan untuk block jarak yang cukup jauh.
- Blocker
harus dilatih dengan melompat beberapa kali disatu tempat, agar
mempunyai reaksi yang baik, bergerak secara cepat dan pandai membaca
gerak.