SHOLAWAT MIFTAH
SHOLAWAT MIFTAH
Puasa 3 hari dimulai hari selasa dengan sahur dan berbuka tidak dengan makanan yang bernyawa.
1. Syahadat 3x
2. Astaghfirullahal’adzim min kulli dzambi kabiira wasagiira
3. Hauqolah
4. Ya rabbi ya rasulallah sahollallahu’alaihi wasallam
5. Liridho illahhi ta’ala alfatihah…..
6. Nabi saw
7. Abu bakar sidyk ra
8. Umar bin khatab ra
9. Usman bin ‘afan ra
10. Ali bin abi tolib ra
11. Sholallah alaa Muhammad 2000x
12. Yaa latiif 2000x
Ditutup dengan doa :
Allahumma sabbitnii bil islam Allahumma sabbitnii bil imaan Allahumma sabbit ‘alaa dinil islami wal iman. Allah……3x birahmatika yaa arhamarrahimin.
Ya Allah saya mohon rahmatMu, Ya Allah saya mohon ridhoMu, saya mohon berilah ilmu dhohir ilmu batin, dan saya mohon berilah petunjuk ilmu sir. Washollallahu ‘alaa sayyidina Muhammad wa’ala alihii washohbihi wasallim.
Pada malam terakhir no. 11 dan 12 diwirid 6666x. setelah salat fardu 200x.
TENTANG AL-MUJIZ
Al-Mujiz adalah seseorang yang memberikan ijazah shalawat miftah ini, beliau adalah H. Dani Mohamad Sulaeman. Kelahiran Subang
16 Januari 1982, di Dusun. Pungangan, Desa Rancabango, Kec. Patokbeusi
Kab. Subang, Jawa Barat. putra tunggal al-Marhum al-Maghfurlah H. Encep
Fatoni. Nasab beliu sampai kepada Syeikh Gunung Jati Syarif Hidayatullah
Cirebon dan silsilahnya sampai kepada Rasulullah saw. Dalam masa
hidupnya beliau tekun di dalam menjalani ilmu hikmah yang di dalamnya
jauh dari unsur-unsur ke syirikan. Beliau hidup sangat sederhana dan
tidak suka berlebih-lebihan baik di dalam urusan dunia ataupun dalam
urusan agama. Kasbiyah beliau untuk memenuhi kebutuhan hidup rumah
tangganya, beliau hanya berusaha membuka warung kecil sama halnya
seperti orang-orang yang ada di sekitarnya, hal ini karena beliau
melihat jejak sang Kake(Mama KH. Muhammad Syamsuddin) sebagai seorang
Kiyai yang piawai di dalam berbagai di siplin ilmu dan juga seorang
saudagar di desanya. Pekerjaan beliau untuk membagikan ilmu agamanya
beliau mengajarkan kitab-kitab salafiyah di Yayasan Pondok Pesantren
Al-Huda milik pamannya, juga aktif mengajarkan ilmu-ilmu islam kepada
jama’ah pengajian ibu-ibu di dusun yang lain.
Adalah Beliau pada mulanya tekun mempelajari hizib-hizib dan amalan-amalan yang lain. Tetapi karena beliau terlalu
banyak amalan-amalan yang di milikinya dan membuat susah untuk bisa
beristiqomah di dalam menjalankannya, maka beliau berinisiatif ingin
memiliki satu amalan yang serbaguna dan mempunyai inti terpenting yaitu
du’a. Pada waktu itu ayah beliau memberikan solusi kepadanya untuk
berdzikir shalawat miftah, kemudian di bawanya untuk berijazah kepada
al-Mukarrom Abah Rustaf dari Purwakarta. Al-Hamdulillah di saat itu
beliau banyak kemajuan karena besarnya fadlilah membaca shalawat dan asma-asma Allah swt.
Pertama kali beliau mengamalkan shalawat miftah ketika berusia 14 tahun waktu itu beliau kelas 2 SMP ASY-SYIFA Rancabango Subang. Pertama kali yang beliau rasakan adalah kepekaan dalam jiwa seolah olah ada yang mengawasi dan menjaganya di setiap langkahnya. Ketika beliau belajar amalan ini, beliau
tidak di kasih tahu khasiatnya oleh Abah Rustam, yang konon katanya
nanti kamu akan mengetahuinya sendiri. Selang dikemudian hari tiba-tiba
Beliau menjadi tahu dengan sendirinya sejalan dengan hajat yang menjadi
kebutuhannya. Memang khasiat shalawat ini tidak bisa di tentukan oleh Mursyid/pembimbing, karena ini adalah rahasia Allah swt beserta
orang yang mengamalkannya. Mursyid hanya memberi tahu khasiat dari
pengalaman-pengalaman seorang suluk(Orang yang menjalani dzikir). Kenapa
demikian !!!… Karena tingkat di ijabahnya do’a seseorang itu
berbeda-beda, ada yang cepat, ada yang lambat, bahkan ada yang di
tangguhkan oleh Allah swt. Do’a yang lambat di dijabah bisa jadi karena
seseorang tersebut masih berlumuran dosa atau mungkin Allah menguji
kesabaran kepadanya.
Sejalan dengan waktu, ketika itu beliau ingin menulis kalighrafi arab, beliau merasa heran karena tangannya bergerak sendiri, seperti
ada yang menuntun untuk menuliskannya, saat itu banyak teman-teman
ayahnya yang menyaksikan. Pernah juga beliau di suruh ayahnya untuk
mengetes batu ali, ternyata ada suara ular sanca, beliau heran kok batu
ada suaranya, tadinya beliau kira suara ayam, ayahnya bilang “itu suara
ular sanca, karena batu itu di hasilkan dari atas kepalanya”.waktu itu
banyak teman ayahnya yang menyaksikan. Tetapi ketika beliau
mencobanya kembali ketika orang-orang dan ayahnya sudah tidak ada
ditempat itu, ternyata engga ada suara apa-apa. Beliau berfikir mungkin
do’anya sekarang tidak di ijabah oleh Allah swt. karena tanpa
sepengetahuan ayahnya ketika mengambil batu ali tersebut.
Gerakan
demi gerakan di seluruh badannya semakin peka beliau rasakan, setiap
langkahnya seperti ada yang membimbing dan menuntunnya. Hinggalah pada
saatnya beliau bisa merasakan gerakkan seluruh tubuhnya benar-benar ada
yang menuntun. Pertama Beliau rasakan adalah kekuatan yang luar biasa,
dengan izin Allah tentunya beliau bisa mengalahkan pesaing-pesaing silat
yang lain sehingga mereka takluk dan ingin belajar kepadanya. Pernah
beliau rasakan seolah-olah hatinya penuh dengan ilmu kebathinan,
mengetahui sesuatu rahasia di balik rahasia, dan banyak orang-orang yang
bertanya kepadanya tentang ramalan ataupun suatu hal yang ghoib seperti
menerawang benda-benda pusaka, perjodohan dan lain sebagainya.
Berhubung beliau menemukan salah satu hadits Yang marfu’ yang diriwayatkan oleh al-Bazzar dengan isnad jayyid dari ‘Imron bin hushain, “Tidak
termasuk golongan kami orang yang melakukan atau meminta
tathoyyur(merasa bernasib sial), meramal atau meminta di ramalkan,
menyihir atau meminta di sihirkan: dan barang siapa yang mendatangi
tukang ramal lalu mempercayai apa yang di ucapkannya, maka sesungguhnya
dia telah kafir(ingkar) dengan wahyu yang di turunkan kepada Muhammad
shallallahu ‘alaihi wasallam” . Beliau menjadi takut dengan hal
ini, dan saat ini beliau tidak focus dengan ramal-meramal hal ini karena
khawatir beliau menjadi seorang ‘araf/ramal. Beliu pernah
berkata”Dengan kebathinan yang hakiki akan mengetahui ke
ajaiban-keajaban yang luar biasa, yang pada umumnya orang
tidak mengetahui, karena pada ujungnya akan sampai kepada ma’rifat dan
mukasyafah. Bagi orang-orang yang berakal, Cukuplah kebathinan yang
mereka miliki dan apa yang mereka saksikan menjadi sebagai
‘ibroh/pelajaran untuk meningkatkan Iman dan Taqwa kepda Allah swt.
Karena apa yang mereka saksikan adalah bukti sebuah rahasia dari ke
Agungan Allah swt. Jika mereka menceritakan apa yang ia
saksikan kepada orang ‘awam, maka ia akan menganggap mereka sebagai
seorang yang gila, karena orang ‘awam tersebut adalah bukan ahli
bathiniyah”.
Jika
ada seseorang yang meminta syare’at atau ingin di do’akan oleh beliau,
beliau selalu berkata “Apakah kamu melaksanakan kewajban-kewajibanmu
kepada Allah terlebih dahulu, sebab kemungkinan lambatnya di ijabah do’a
saya untukmu karena kamu lalai dalam melaksanakan
kewajiban-kewajibanmu”. Beliau pernah berkata kepada gurunya “Aku sering
melihat cahaya-cahaya yang indah di setiap penjuru dan tempat”.
Ketika
beliau mondok di Cirebon, Kiyainya merasa aneh dan heran melihat
gelagat beliau dalam ilmu hikmahnya, karena amalannya tidak bisa di
terawang sehingga penasaran dan bertanya kepada beliau di waktu
malam”Amalan pokok apa sih yang kamu amalkan?…” Beliau menjawab
“Shalawat”. Karena pada dasarnya orang yang mengamalkan shalawat miftah
cahaya hikmahnya akan di rahasiakan oleh Allah swt, sehingga orang yang
mengamalkan shalawat miftah tidak akan bisa sombong (insya allah) karena
seolah-olah hanya ilmu titipan dari Allah swt. Dia akan di pandang
seperti tidak mempunyai ilmu apa-apa di mata orang lain.
Ada
seseorang ahli wirid (bukan dengan wiridan shalawat miftah) datang
kepada beliau dalam keadaan seperti orang gila, dia gila karena ketika
meminta hijabnya di buka, dia lupa untuk minta ditutup kembali karena
sibuk banyak bisikan-bisikan dari ghaib dan matanya masih terbuka
melihat alam lain. Menurut pengakuannya ada petunjuk supaya datang
kepada beliau. Dia sembuh hanya dengan memperbanyak dzikir lagi dan
ketika dia sembuh mengaku telah melihat bahwa H. Dani bukan hanya satu,
tapi ada tiga H. Dani yang lainnya yang tidak dapat di lihat oleh mata
biasa. Subhaanallah, semua ini tentu dengan kehendak Allah swt.
Ketika ada orang Garut datang kepada beliau untuk meminta amalan, Beliau berkata “tiba-tiba mulut saya berbicara secara replek bacalah kalimah-kalimah ini
dan jika ingin bertemu dengan saya, minta kepada Allah supaya saya di
datangkan kemuadian orang tersebut mengikuti apa yang dikatakan oleh
beliau. Tiba-tiba apa yang terjadi! Orang garut tersebut berkata betul
aku bener-bener telah bertemu dengan H.Dani ketika wirid Beliau kagum
dan heran padahal beliau sendiri waktu itu belum bisa melihatnya kecuali
dengan mata bathin.
Ada
orang Depok memohon kepada beliau agar rumah yang di tempatin
karyawannya tidak di ganggu oleh sosok makhluk halus karena di situ ada
makhluk halus yang selalu mengganggu karyawannya, satu sisi rumah
tersebut akan di bangun lagi olehnya. Beliau berkata”Bacakanlah ayat
Kursi, jika makhluk tersebut masih ada bacakan adzan di dalamnya terus
menerus”. Beliau hanya memberitahukannya saja, beliau tidak mengusirnya
sendiri, tetapi dengan keyakinan orang tersebut setelah di kasih tahu
sama beliau, ternyata al-hamdulillah sosok hantu tersebut sudah tidak
mengganggunya lagi hingga rumah karyawannyapun bisa di bangun tanpa ada
hambatan apa-apa. Padahal orang Depok tersebut sebelumnya telah minta
bantuan kepada para pengusir hantu terkenal, tetapi sosok terebut masih
bersemayam di situ. Beliau berkata”Sebetulnya tidak aka ada sosok hantu
di rumah jika ahlinya selalu beribdah kepada Allah swt, serta
memperbanyak dzikir dan du’a di setiap ke adaannya”. Beliau berkata
“Percuma saja mendatangkan pengusir hantu baik saya ataupun mereka jika
pemilik rumahnya tidak taat kepada Allah swt, pasti hantunya pun akan
kembali lagi oleh sebab itu ta’atlah engkau dan bacalah ayat kursi”.
Ada orang cirebon yang kepepet punya
hutang sebesar Rp.30 juta, yang kalau tidak di bayar secepatnya akan di
sita rumahnya. Setelah tujuh hari orang cirebon mengamalkan shalawat
miftah ini beramaan dengan beliau, al-hamdulillah dengan petunjuk beliau
setelah berikhtiar ke bandung langsung ada yang mau nutupin hutangnya.
Ada lagi orang palembang yang kepepet
mempunyai hutang seratus juta, dia sangat ke susahan untuk membayarnya
karena penghasilan usahanya tidak memuaskan, bahkan dia juga menjual
nasi goreng untuk mencukupi kebutuhannya. Selama mengamalkan amalan
shalawat miftah ini, dia sampai berani untuk berhenti jualan nasi
gorengnya, dan setiap berjualan selalu di sedekahkan ke panti asuhan.
Al-hamdulillah setelah mengikuti petunjuk beliau, dia mendapatkan
pekerjaan baru yang penghasilannya di atas kebutuhan serta dapat
melunasi tagihan hutangnya.
Beliau pernah berkata” Keberhasilan
suluk-suluk saya, seringkali saya lihat karena mereka memperbanyak
sedekah, baik yang mereka berikan itu kepada para faqir miskin ataupun
kepada saya”.
Pernah suatu ketika beliau berangkat ke
mesjid untuk menunaikan shalat shubuh berjama’ah mempunyai keinginan
sarapan nasi uduk setelah usai shalat, ketika beliau ulang ke rumah,
ternyta istrinya telah menyiapkan nasi uduk dan lontong tanpa beliau
suruh, istrinya berkata; kata tukang nasi uduk katanya ‘H.Dani barusan
kesini beli nasi uduk dua bungkus’, istri beliau bingung dan bertanya
“yang satunya untuk siapa?…karena saya tidak suka sarapan nasi uduk
sukanya sarapan lontong” setelah mendengar tutur istrinya beliau
“Ngapain saya ketukang uduk, lagian enggak bawa uang, wong niatnya juga
mau shalat, kalau saya betul beli pasti sudah saya bawa nasi uduknya
yang dua bungkus itu”, setelah itu beliu beru keingtan “Oo ia, waktu
saya berangkat shalat saya kepengin sarapan nasi uduk, eh ternyata betul
istri saya yang beliin, enggak kaya biasanya harus di suruh dulu”.
Ketika istrinya nyuruh beliau untuk
menjual jiligen yang tidak terpakai dalam jumlah banyak, beliau bingung
harus di jual kemana!.. beliau belum sempat ikhtiyar dan menawarkan
jiligennya yang ada di rumah mertuanya selama tiga hari. Tiba-tiba ada
seseorang jauh yang beliau kenal datang ke rumah mertuanya dan
menanyakan “kata H.Dani ingin menjual jiligennya?..” Mertuanya bingung
“tidak tahu!.. nanti saya bilang dulu”, setelah beliau mengetahuinya,
beliau juga bingung, karena belum sempat di tawarkan kepada siapapun,
cuman baru kepengin aja. Beliau berkata” baru punya keinginan aja sudah
di kabulkan oleh Allah Swt” akhirnya beliau jual jiligen-jiligennya
semua.
Suatu
hari isteri beliau menginginkan pisang pulo, beliau berkeinginan untuk
mencarikannya tapi belum sempat hingga dua hari, tiba-tiba ada ibu
jama’ah pengajian yang berkata kepada isterinya “Haji Dani kemaren
datang, katanya kepengin pisang pulo “, kontan saja isterinya kaget,
padahal beliau waktu itu ada di rumah belum mencarinya. Subhanallah, ini
dengan izin Allah tentunya.
Ada
seseorang yang ahli wirid (bukan dengan wiridan shalawat miftah)
berkata kepada beliau ” Aku semalam ketika wirid kedatangan kamu, kamu
hanya melihat saya lantas pergi lagi” Subhanallah beliau merasa kaget
dengan pengakuannya itu. Dan masih banyak lagi pengakuan orang-orang
yang pernah melihat beliau dan berbicara kepadanya padahal beliau
sendiri ada dirumah dan beliau sendiri tidak mengetahui hal itu.
Inilah
kiranya sekilas tentang Al-Mujiz beserta pengalaman-pengalamannya yang
tentu sangatlah panjang apabila di ceritakan semua. Semoga bermanfaat
untuk para suluknya. Dan semoga allah memberikan hidayah, ‘inayah,
maghfiroh kepada kita semua. Amin
No comments:
Post a Comment