Blogger Widgets
Sholallahu ala muhammad Sholallahu ala Muhammad Sholallahu ala Muhammad Sholallahu ala Muhammad Sholallahu ala Muhammad Sholallahu ala Muhammad Sholallahu ala Muhammad Sholallahu ala Muhammad Sholallahu ala muhammad "INCOME 1 MILYAR PER BULAN" Sholallahu ala Muhammad Sholallahu ala Muhammad Sholallahu ala Muhammad Sholallahu ala Muhammad Sholallahu ala Muhammad Sholallahu ala Muhammad Sholallahu ala Muhammad Sholallahu ala muhammad Sholallahu ala muhammad

Thursday, July 24, 2014

KEBENARAN AKAN SELALU TERUNGKAP WALAUPUN DISEMBUNYIKAN

Perhatian dunia tertuju ke Turki.  Beberapa hari ini, publik dihebohkan dengan terungkapnya sebuah misteri yang terkandung dalam  Injil berusia 1500 tahun yang tersimpan di Turki.
Yang membuat heboh, Injil kuno itu mengungkap sebuah fakta yang mengguncang keimanan, terutama bagi umat Kristiani. 
Betapa tidak. Injil Barnabas itu mengajarkan ajaran yang berbeda dibanding doktrin Kristen dunia.Ya, Injil Barnabas itu meyakini Yesus (Isa) sebagai utusan, bukan Tuhan. 
Menurut Huffingtonpost, Injil Barnabas pun  meyakini adanya utusan (nabi) penerus risalah Isa, yang berasal keturunan Nabi Ismail, yakni Nabi Muhammad SAW. 
Barnabas dipercayai sebagai salah seorang murid Isa di Yerussalem. 
Barnabas yang bernama asli Yusuf, bersama para murid lainnya menyebarkan ajaran Isa. 
Barnabas adalah seorang Yahudi suku Lewi yang berasal dari Siprus. 
Dalam Wikipedia, Hajj Sayed berpendapat. terdapat pertikaian antara Paulus dan Barnabas dalam surat Galatia ketika keduanya menjalani misi dakwah menuju Syprus (45-49 M).
Ini yang mendukung perbedaan injil Barnabas dengan ajaran Paulus. 
Injil Barnabas ini berbeda dengan Kodeks Sinaiticus, karena menggunakan bahasa Aramik bukan Yunani kuno. 
Bahasa Aramik diyakini sebagai bahasa yang digunakan Nabi Isa atau Yesus. 
Berbeda dengan berbagai Injil lainnya, kitab Barnabas diyakini ditulis Barnabas selama berada di Siprus, setelah berpisah dari Paulus. 
Di Siprus inilah pengikut Barnabas berkembang hingga lebih dari seribu tahun. 
Bila ditelusuri ada benang merah pengungkapan Injil Barnabas di Turki dengan tempat ajaran Barnabas yang berkembang di Siprus.
Ada sebuah biara di utara Siprus Turki yang disebut sebagai Biara Rasul St Barnabas, yang didirikan oleh pengikut setia sekte Barnabas. 
Dan di dalam biara inilah diyakini Barnabas dikuburkan hingga ia meninggal dunia. 
Pengikut sekte Barnabas inilah yang diyakini menulis ulang Injil Barnabas pada abad ke-5 masehi. 
Sekitar 1980-an, biara ini telah dirampok oleh sekelompok orang. 
Mereka menggali lantai dan dinding biara selama malam hari. 
Tidak diketahui apa yang mereka incar. 
Diduga sekelompok orang itu telah mencuri sesuatu terkubur di dalam dinding.
Seorang wartawan Siprus mengklaim telah menemukan salinan Alkitab yang sangat kontroversial dari St Barnabas. 
Ia kemudian mencoba menyelidiki fakta itu. Tak lama kemudian, ia temukan tewas tertembak.
Sekitar 12 tahun lalu, polisi Turki dalam sebuah operasi menemukan sebuah Alkitab tua dari seorang warga siprus yang hijrah ke Turki. 
Ada beberapa rumor tentang kabar itu. 
Pihak polisi tak membenarkan dan menolak kabar itu.
Puncaknya, tiga hari lalu, sebuah Alkitab tersebut telah dipublikasikan untuk pertama kalinya setelah 12 tahun disimpan pemerintah Turki. 
Saat ini Alkitab ini disimpan di museum negara Turki dan telah menjadi perhatian dunia termasuk dari Vatikan.
Sumber: http://www.republika.co.id/

Sejarah Pelantikan Yesus Yang Dirahasiakan Gereja

Konsili Nicea adalah salah satu sejarah kristen yang dirahasiakan oleh gereja. Peristiwa ini sangat penting diketahui, dikarenakan dalam konsili inilah seorang manusia diangkat menjadi serupa dengan Allah. Yesus dilantik kaisar Romawi menjadi Tuhan.

Perdebatan dan perselisihan antara Arius dan Alexander meresahkan Kaisar Konstantinus. Ia merasa bahwa perpecahan dalam gereja dapat mengganggu keamanan dan stabilitas negara. iya… MAK tegaskan, saat itu kekaisaran Romawi sedang dalam perpecahan dan banyak pemberontakan dari wilayah yang berupaya membebaskan diri. Perpecahan dalam gereja hanya akan membuat kerajaan semakin tidak stabil.

Konstantinus berupaya menemukan jalan menyelesaikan pertikaian ini. 
Pada tahun 325, Konstantin memanggil uskup-uskup dari berbagai penjuru kekaisaran Romawi untuk berkumpul dalam konsili di Kota Nicea (sekarang Iznik di Turki). 
Konsili ini dibuka dengan pembahasan mengenai permasalahan ajaran Yesus yang dibawa Arius. 
Eusebius dari Nicomedia memimpin beberapa uskup yang mendukung Arius. 
Namun ketika Arius membacakan keyakinannya mengenai keEsaan Allah dan pandangan-pandangan lainnya, banyak uskup yang menentang Arius.
Para peserta konsili tidak menerima ajaran Yesus yang dibawa Arius dan memutuskan untuk menolaknya. 
Mereka berupaya merumuskan suatu pengakuan yang dapat melawan ajaran Injil yesus yang dibawakan Arius. 
Kemudian Uskup Eusebius dari Kaisarea mengusulkan menggunakan pengakuan yang digunakan di Kaisarea. 
Pengakuan ini tidak menggunakan kata homoousios (satu hakikat) karena dianggap tidak alkitabiah. 
Namun, Konstantinus dan para uskup lain memilih untuk menggunakannya dalam rumusan pengakuan tersebut untuk menentang Arius, karena Arius terang-terangan menolak konsep homoousios. 
Hanya dua orang uskup yang mendukung pandangan Arius dan menolak konsep homoousios. 
Akhirnya diputuskan bahwa Sang Anak tidak diciptakan, namun sehakikat (homoousios) dengan Sang Bapa yang dirumuskan dalam Pengakuan Iman Nicea. 
Ajaran Yesus yang dibawa Arius kemudian ditolak dan Arius bersama beberapa orang yang mendukungnya dihukum dengan cara dikucilkan dari gereja. 
Arius bersama beberapa uskup yang mendukungnya kemudian dikucilkan dari gereja dan dibuang serta jabatannya dicopot. 
Bukunya, Thallia, dibakar dan pengikutnya dianggap sebagai musuh gereja. 
Di dalam pembuangan, Arius sangat menderita sehingga adik perempuan Konstantinus, Konstantia, meminta Konstantinus untuk memulihkan kembali jabatan Arius. 
Konstantinus menyetujuinya, namun Athanasius, uskup Alexandria yang baru, menolaknya. 
Pada tahun 336, upacara pemulihan jabatan Arius kemudian direncanakan untuk dilaksanakan di katedral Konstantinopel. 
Akan tetapi, upacara tersebut tidak pernah dilaksanakan karena pada sore hari sebelum upacara dilaksanakan, tiba-tiba Arius meninggal karena diracun. 
Itulah sejarah agama katolik tentang konsili Nicea 325 masehi, voting pemilihan tuhan oleh manusia.

25 Desember Bukan Kelahiran Yesus Melainkan Dewa Matahari

Peringatan Natal pada dasarnya  tidak ada dalam Bibel dan Yesus sendiri tidak pernah memerintahkan apalagi merayakan kelahirannya. Sebenarnya perayaan Natal berasal dari adat masyarakat yang menyembah berhala. Sehingga masuknya perayaan ini di agama Kristen Kristen pada abad ke-4 M. Dari abad ke 1-4 Masehi dunia dikuasi oleh kekuasaan Romawi yang mana pada saat itu agama mayoritas adalah paganis politheisme.

Ketika agama Kristen masuk di abad ke-4 rakyat Romawi yang awalnya agama paganisme tidak mampu meninggalkan adat maupun budaya penyembah berhala. Ditambah lagi saat pesta rakyat untuk memperingati kelahiran Dewa Matahari yang jatuh pada tanggal 25 Desember 2015. Agar agama Kristen diterima dalam kehidupan masyarakat maka diadakanlah perpaduan antara agama dan budaya atau istilahnya sinkretisme. Yaitu dengan menyatukan kelahiran Dewa Matahari (Son of God) dengan kelahiran Anak Tuhan (Son of God).

Sehingga pada tahun 325 negara yang berkuasa pada saat itu adalah Konstatinopel menetapkan tanggal 25 Desember adalah hari kelahiran Anak Tuhan atau Yesus, Dan juga memutuskan:

Pertama: hari Minggu adalah hari matahari dijadikan sebagai pengganti hari Sabtu.

Kedua: lambang dewa matahari yaitu sinar yang bersilang dijadikan lambang Kristen

Ketiga: Menjadikan patung Yesus sebagai pengganti Dewa Matahari.

Setelah kaisar Konstantinopel memeluk agama Kristen maka rakyat pun berbondong-bondong memeluk agama Kristen. Dan ini merupakan prestasi terbaik  kaisar Konstantinopel dengan proses sinkretisme tanpa menghilangkan agama nenek moyang.Dalam buku  “Perayaan Natal 25 Desember Antara Dogma dan Toleransi” (hal. 27-35)

sumber-sumber Kristen yang menolak Natal diantaranya:

1.   Perayaan Natal bukanlah suatu upacara yang pertama kali di gereja melainkan perayaan ini diyaini berasal dari negara Mesir, perayaan para penyembah berhala yang kemudian dijadikan hari kelahiran Yesus. Encylopedia Catolic, edisi 1911.

2.   Natal bukan upacara gereja, Yesus Kristus dan muridnya tidak pernah sama sekali merayakannya dan di dalam Bibel sendiri tidak pernah menganjurkannya. Encyclpedia Britania, edisi 1946.

3.   Tidak seorangpun yang mengetahui hari kelahiran Yesus dan para ahli pada abad-abad permulaan menuturkan Natal tidak pernah sama sekali dirayakan oleh umat kristiani. Encyclopedia American, edisi tahun 1944.