Blogger Widgets
Sholallahu ala muhammad Sholallahu ala Muhammad Sholallahu ala Muhammad Sholallahu ala Muhammad Sholallahu ala Muhammad Sholallahu ala Muhammad Sholallahu ala Muhammad Sholallahu ala Muhammad Sholallahu ala muhammad "INCOME 1 MILYAR PER BULAN" Sholallahu ala Muhammad Sholallahu ala Muhammad Sholallahu ala Muhammad Sholallahu ala Muhammad Sholallahu ala Muhammad Sholallahu ala Muhammad Sholallahu ala Muhammad Sholallahu ala muhammad Sholallahu ala muhammad

Sunday, November 24, 2013

Bekerja Di Malam Hari Tingkatkan Resiko Diabetes Tipe 2

Bekerja Di Malam Hari Tingkatkan Resiko Diabetes Tipe 2



Info Kesehatan - Stroke adalah salah satu penyakit mematikan selain kanker dan serangan jantung. Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), diperkirakan ada 795.000 orang menderita stroke setiap tahunnya. Hampir 130.000 orang meninggal karena stroke pada 2010 lalu. Kemudian CDC menyebut kalau stroke menyerang karena faktor perilaku orang itu sendiri. Dikutip dari dailyfinance.com, CDC menyebutkan ada tiga perilaku seseorang yang dianggap sepele dan menjadi kebiasaan sehari-hari, namun berperan besar membuat mereka terkena stroke.

Merokok
Merokok terbukti menyerang pembuluh darah. Faktor risiko stroke juga menghantui mereka yang bukan perokok melalui asap. Sebuah penelitian yang dipresentasikan di 2011 pada Kongres Stroke Kanada menunjukkan perokok dua kali berisiko mengalami stroke dibandingkan non-perokok. Salah satu cara pencegahannya adalah berhenti merokok.

Konsumsi alkohol
Penggunaan alkohol yang berlebihan menyebabkan potensi meningkatnya tekanan darah dan kolesterol Anda. Sehingga risiko terserang stroke pun kian tinggi.

Malas Olahraga
Tidak ada keajaiban yang dapat mencegah terjadinya stroke bila Anda tidak berolahraga. Orang-orang yang yang secara fisik tidak aktif bergerak, berada pada risiko terserang stroke lebih tinggi. Hal ini akibat tekanan darah tinggi atau kolesterol tinggi. Selain itu, orang yang malas olahraga juga berisiko terkena diabetes tipe 2 dan menjadi kelebihan berat badan atau obesitas. Berolahraga memang bukan solusi mencegah stroke secara keseluruhan, namun setidaknya mengurangi kemungkinan terkena penyakit tersebut.