CARA MEMBUAT TAHU SENDIRI DI RUMAH
Jika anda karena satu dan lain hal ingin membuat tahu sendiri, maka melalui artikel ini anda akan mendapatkan sebuah pedoman yang lengkap dan menyeluruh untuk bisa membuat tahu sendiri. Entah itu karena takut mengkonsumsi tahu yang menggunakan formalin dan pengawet kimia, atau memang anda ingin serius untuk menekuni bisnis kuliner yang menggunakan tahu, maka sebenarnya belajar untuk membuat tahusendiri di rumah bisa menjadi hal yang menyenangkan.
Melalui artikel ini anda akan diajak untuk mengetahui apa saja peralatan yang digunakan untuk membuat tahu, bagaimana cara memilih bahan baku, apa saja persiapan yang diperlukan, bagaimana tahapan dalam membuat tahu, hingga cara penyimpanan tahu yang benar agar dapat bertahan cukup lama (tidak bau atau rusak) meski tidak menggunakan pengawet formalin.
Sebenarnya proses pembuatan tahu tidaklah sesulit yang dibayangkanoleh kebanyakan orang. Memang pada waktu pertama kali membuatnya terasa cukup sulit, namun jika kita tekun dan telaten maka kita bisa menghasilkan tahu yang kualitasnya tidak kalah dengan yang dijual di pasaran. Memang jika dibandingkan dengan membeli tahu di pasar atau supermarket, maka membuat tahu sendiri di rumah akan lebih merepotkan, namun akan ada kepuasan tersendiri jika kita bisa membuat tahu sendiri...
Kunci utama dalam pembuatan tahu adalah pada bagaimana cara melarutkan kandungan protein yang ada di dalam kedelai lalu proses memadatkan kembali hingga menjadi bentuk tahu yang siap untuk diolah dan dikonsumsi.
Tahapan dalam Proses Pembuatan Tahu sendiri
Sebagai penuntun bagi anda yang pemula maka tutorial ini akan dibagi menjadi beberapa artikel agar tidak terlalu panjang dan bisa lebih sistematis. Berikut ini beberapa tahapan yang dibutuhkan dalam proses pembuatan tahu:
- Pemilihan Bahan BakuBahan-bahan utama yang diperlukan untuk membuat tahu adalahkedelai, biang tahu (bubuk batu tahu, atau sulfat kapur), asam cuka, dan air kelapa. Selain bahan-bahan tersebut kadang-kadang juga diperlukan bahan tambahan atau pengganti yaitu manyon atau sisa hasil pengendapan sari tahu yang didiamkan selama 1 hari. Air dari sisa sari tahu ini bisa digunakan untuk mengganti bahan penggumpal atau biang tahu.Untuk penjelasan selengkapnya mengenai pemilihan bahan baku pembuatan tahu ini silahkan baca artikel mengenai "Tips memilih bahan baku pembuatan tahu".
- Peralatan yang dibutuhkanBeberapa peralatan yang dibutuhkan dalam proses pembuatan tahu adalah sebagai berikut:
- Bak atau drum untuk merendam kedelai
- Drum untuk memasak
- Mesin penggiling tahu
- Tungku bakar
- Kain Saringan tahu
- Cetakan tahu
- Ember plastik besar
- Rak bambu
- Air bersih
Untuk mendapatkan penjelasan lengkap mengenai masing-masing peralatan ini dan kegunaannya silahkan membacanya di artikel "Peralatan apa saja yang diperlukan untuk membuat tahu?".
3. Proses pembuatan tahu
Pada bagian ini kita akan mulai mempraktekan cara membuat tahu dengan beberapa tahapan yang dapat anda ikuti dengan mudah. Proses pembuatan tahu ini merupakan proses yang umumnya dilakukan oleh para pengerajin atau pembuat tahu, karenanya anda bisa memodifikasi sendiri caranya asalkan tidak mengubah alur dan kunci utamanya.
- Pertama, cuci kedelai dengan air bersih untuk memisahkannya dari kotoran atau batu yang seharusnya tidak ikut dalam proses berikutnya. Proses ini bisa anda lakukan dengan merendam kedelaiterlebih dahulu, kemudian membilasnya beberapa kali sampai anda yakin kotoran dan batu kerikil sudah tidak ada lagi.
- Setelah melalui proses pencucian, maka kedelai harus direndam dalam air bersih selama kurang lebih 3-4 jam. Perhatikan air yang digunakan untuk perendaman ini haruslah air bersih agar cita rasa tahu nantinya bisa terjaga.
- Setelah direndam selama 3-4 jam, maka kedelai bisa dibilas dengan air bersih berkali-kali hingga benar-benar bersih. Jika proses pembilasan ini tidak sampai bersih maka bisa berakibat tahu yang dihasilkan akan sedikit terasa asam. Setelah anda cukup dengan proses pembilasan tersebut, tiriskan kedelai untuk masuk dalam proses berikutnya.
- Proses selanjutnya adalah penggilingan kedelai dengan mesin penggiling hingga halus. Mesin penggiling sebenarnya bisa digantikan dengan blender atau food processor jika anda tidak ingin membeli mesin penggiling secara khusus. Pada waktu proses penggilingan ini kedelai dicampur dengan air secukupnya.Sekedar untuk memberikan gambaran mengenai proses penggilingan ini. Biasanya para pembuat tahu akan membuat keran air tepat diatas tempat masuknya kedelai ke dalam mesin penggilingan. Keran ini akan dibuka secara perlahan-lahan dan air akan mengucur mengikuti kedelai yang digiling. Ada baiknya jika air yang digunakan adalah air hangat, karena hal ini bisa membantumengurangi bau khas kedelai.
- Kedelai yang sudah digiling halus selanjutnya direbus hingga matangselama kurang lebih 20-30 menit hingga air mendidih. Selama proses perebusan sesekali aduk adonan tahu tersebut. Biasanya para pembuat tahu yang membuat secaa masal akan menggunakan drum bekas oli yang berukuran 200 liter (sudah dibersihkan terlebih dahulu) dan menggunakan kayu bakar sebagai bahan bakarnya.
- Setelah melalui proses perebusan tersebut, maka akan terbentuk seperti bubur kedelai cair. Langkah berikutnya adalah mengambil sari tahu dari bubur kedelai tersebut. Caranya adalah, bubur kedelai tersebut dipindahkan ke wadah lain yang sudah dilapisi dengan menggunakan kain saringan tahu. Selanjutnya, bungkus bubur tersebut dengan kain saringan tersebut, dan diberi pemberat menggunakan batu atau balok kayu.Hal ini dilakukan untuk mengeluarkan sari tahu dan yang tersisa dalam kain saringan adalah ampas tahu, yang bisa dibuat menjaditempe oncom atau tempe gembus.
- Sari tahu yang didapatkan dari proses penyaringan sebelumnya kemudian diendapkan ke dalam wadah yang lain (bisa berupa bak semen bundar atau drum). Pada proses ini akan ditambahkan manyon agar sari tahu yang mengendap bisa menjadi keras dan menjadi tahu. Proses pengendapan ini berlangsung kurang lebih selama 30 menit. Sebelum diendapkan pastikan untuk mengaduk adonan tersebut hingga merata.Perbandingan penggunaan manyon adalah sebagai berikut: untuk 7 kg kedelai biasanya digunakan 50 liter manyon, 3 ml cuka per liter sari tahu, dan 1 gram batu tahu per liter sari tahu Para pembuat tahu juga bisa menggunakan asam cuka dan batu tahu sebagai tambahan manyon.
- Setelah didapatkan endapan sari tahu, pisahkan air dari endapan tersebut.Sebagian air endapan bisa disimpan untuk pengendapan pada keesokan harinya. Air inilah yang disebut dengan manyon. Cara memisahkannya bisa menggunakan saringan atau ayakan, dimana air yang meresap ke dalam saringan dipisahkan ke tempat lain menggunakan gayung.
- Endapan yang tersisa inilah yang akan digunakan untuk proses pembuatan tahu berikutnya, yaitu pencetakan tahu. Endapan ini bisa dicetak menggunakan wadah kotak yang sebelumnya dilapisi terlebih dahulu dengan kain saringan. Tuangkan endapan tahu tersebut dan ratakan ketinggiannya.Bungkus seluruh permukaan endapan tahu dengan kain saringan tersebut, kemudian diatasnya tambahkan pemberat untukmembantu memadatkan endapan tahu tersebut menjadi tahu yang padat. Setelah itu diamkan selama 15 menit.
- Setelah tahu tercetak dengan baik dan padat, buka kain saringan dan pindahkan ke wadah lainnya, tujuannya adalah untukmeniriskan tahu tersebut dari kadar air yang keluar pada proses pencetakan tahu sebelumnya. Tunggu 5 menit kemudian, tahu siap untuk dipotong-potong sesuai keinginan anda.Tahu yang dihasilkan adalah tahu putih. Jika anda menginginkantahu kuning, maka cukup tambahkan satu proses lagi, yaituperendaman tahu dalam air kunyit. Tahu kuning ini biasanya memang terasa lebih gurih pada saat di goreng, selain itu perendaman tahu dalam air kunyit juga bisa berfungsi untukmengawetkan tahu. Tahu kuning ini lebih sehat dibandingkan tahu yang diawetkan dengan formalin atau pewarna buatan.Proses pembuatan tahu ini umumnya hanya membutuhkan waktu selama 1 jam mulai dari proses penggilingan kedelai hingga jadi dan siap untuk dipotong-potong. Namun jika anda masih pemula, mungkin prosesnya bisa memakan waktu yang lebih lama.
Cara penyimpanan tahu
Setelah selesai dengan proses produksi tahu, maka ada satu hal lagi yang perlu kita perhatikan, yaitu penyimpanan tahu yang benar. Cara menyimpan tahu yang benar bisa membuat tahu bertahan lebih optimal. Ada kalanya jika kita memproduksi tahu untuk dijual, maka ada kemungkinan tahu tersebut tidak laku dijual dalam sehari.
- Sebenarnya ada cara yang cukup sederhana untuk mempertahankan keawetan dan kesegaran tahu sehingga bisa bertahan lebih lama, yaitu dengan cara merendam tahu ke dalam air bersih. Dengan cara yang sederhana ini tahu bisa lebih awet dan layak dikonsumsi sampai 3 hari.
- Selain dengan cara sederhana tersebut ada satu cara lagi yang sudah disebutkan pada proses sebelumnya, yaitu dengan caradirendam ke dalam larutan kunyit. Namun dengan cara perendaman dengan kunyit akan dihasilkan tahu kuning. Kunyit yang dibutuhkan adalah sebanyak 1-2 jari per liter air. Kunyit ini diparut lebih dahulu dan dicampur dengan air, kemudian disaring. Air hasil saringan inilah yang nantinya digunakan untuk merendam tahu.
- Cara lainnya adalah dengan menggoreng tahu tersebut, dengan cara ini tahu bisa bertahan lebih lama dibanding dalam kondisi mentah. Selain dengan menggoreng tahu tersebut, tahu bisa juga lebih awet jika disimpan di dalam lemari es, namun sebelumnya direbus dahulu dengan air mendidih dan didiamkan selama 10 menit. Setelah tahu dingin, dibungkus dengan plastik secara rapat dan disimpan di dalam lemari es. Dengan cara ini tahu bisa bertahan selama 7 haridan masih layak untuk dikonsumsi.
Dengan segudang manfaat dan gizi yang terdapat di dalam tahu dan tempe, maka membuat tahu dan tempe sendiri bisa menjadi salah satu kepuasan tersendiri bagi kita. Untuk anda yang ingin juga mengetahui proses dan cara pembuatan tempe, silahkan baca artikel mengenai "Cara membuat tempe sendiri di rumah".