Blogger Widgets
Sholallahu ala muhammad Sholallahu ala Muhammad Sholallahu ala Muhammad Sholallahu ala Muhammad Sholallahu ala Muhammad Sholallahu ala Muhammad Sholallahu ala Muhammad Sholallahu ala Muhammad Sholallahu ala muhammad "INCOME 1 MILYAR PER BULAN" Sholallahu ala Muhammad Sholallahu ala Muhammad Sholallahu ala Muhammad Sholallahu ala Muhammad Sholallahu ala Muhammad Sholallahu ala Muhammad Sholallahu ala Muhammad Sholallahu ala muhammad Sholallahu ala muhammad

Sunday, December 29, 2013

Shalawat Dzatiyyah

Shalawat Dzatiyyah


Shalawât adz-Dzâtiyyah

Orang yang mengetahui bahasa Arab akan mengetahui betapa dalamnya shalawat ini.  Allahumma shalli `alaa ‘dz-dzaat al-muthalsam wa ‘l-ghayb al-muthamthami laahuuti’l-jamaal.  Di sini diekspresikan bahwa tiada seorang atau apapun yang lebih indah daripada Nabi (s), beliaulah keindahan dari alam semesta ini dan beliaulah keindahan Surga dan di sini Allah mengirimkan doa dan pujian-Nya pada Dzat yang tiada seorang pun yang mengetahuinya karena ia tersembunyi dan kalian tidak bisa menembus hakikatnya tanpa mengetahui kode-kode rahasia yang diperlukan untuk membukanya.  Misalnya, jika kalian mempunyai berlian yang masih kasar, masih berupa batu besar, kalian hancurkan batu itu sampai mendapatkan batu mulianya.  Kalian dapat memotong dan membentuknya dengan indah.  Setelah itu kalian harus menggosoknya agar mengkilap.  Dia lalu menyebutkan Dzaat al-Muthalsam, Dzat yang tertutup yang tak seorang pun dapat membukanya, dan al-Ghayb al-Muthamtham, alam gaib yang tak seorang pun dapat mencapai atau membicarakannya.  Lalu disebutkan al-Laahuut al-Jamaal. “Laahuut” artinya apa yang terkandung di dalam bumi dan “Naasuut” adalah sambungan/penghubung dari bumi ke langit, pemunculan Kebenaran, yaitu Sayyidina Muhammad (s), di mana Allah menyandangkan beliau dengan sandangan Keadilan, Keindahan dan … dari manusia.
Insan al-azal fiii maa nasyiri maa lam yazal, “manusia yang hidup sejak masa azali hingga abadi, yang akan membuka rahasia nama-nama Surgawi dan Atributnya."  Fii qaalbi naasuut al- wishaal al-aqrab.  Dia membuka hanya kepada orang-orang yang mencapai koneksi antara kehidupan duniawi dengan kehidupan surgawi, Dia membuka kepada mereka ketika mereka bergerak menuju ke langit.  Yaa Allah shalli bihi.  Shalli bihi berbeda dengan shalli `alayh. Itu artinya bershalawat melalui dia. Shalli bihi minhu.  Bershalawat dari dia dan kepadanya; dari Nabi (s) kepada Nabi (s) dan di dalam dirinya, wa sallim, dan memberi salam perdamaian kepadanya. Amin.
Allâhumma shalli `ala ‘dz-dzât al-muthalsam wa ‘l-ghayb al-muthamtham lâhût al-jamâl nâsût al-wishâl thal`ati ‘l-haqq ka-sawbi insân al-azal fî nasyrî man lam yazal fî qalbi nâsût al-wishâl al-aqrab.  Allâhumma shalli bihi minhu fîhi `alayhi wa sallim.



Shalawât adz-Dzâtiyyah


(Dibaca 1 kali setiap hari)
Shalawât Dzâtiyyah menggunakan bahasa Arab yang tidak umum.  Sayyidina Muhyiddin ibn `Arabi (k) menyusunnya dan ia mengandung begitu banyak makna yang dalam dan tersembunyi.  Shalawat ini ditemukan di Masjid Universitas al-Azhar di Mesir dan juga terdapat di dalam kitab Dalâil al-Khayrât yang lama.  Satu kali pembacaan shalawat ini akan membawa kalian pada berkah yang tak terhingga, seolah-olah kalian membaca Dalâil al-Khayrât sepanjang hari, setiap hari dan kalian akan memperoleh 70.000 pahala dan keberkahan.
Allâhumma shalli `ala ‘dz-dzât al-muthalsam wa ‘l-ghayb al-muthamtham lâhût al-jamâl nâsût al-wishâl thal`ati ‘l-haqq kanzi `ayni ‘l-insân al-azali fî nasyrî man lam yazal fî qâba nâsût al-wishâl al-aqrab.  Allâhumma shalli bihi minhu fîhi `alayhi wa sallim.
Di sini Allah (I) mengirimkan shalawat dan salam-Nya pada Dzat Nabi (e) yang tidak diketahui oleh seorang pun karena ia tersembunyi dan orang tidak bisa menembus realitasnya tanpa mengetahui kode rahasia yang diperlukan untuk membuka dan mendekodenya. 
adz-dzâti ‘l-Muthalsam adalah Dzat yang terlindungi, yang tak seorang pun dapat membukanya, dan  Al-Ghaybi ‘l-Muthamtham adalah alam gaib yang tak seorang pun dapat mencapai atau membicarakannya.  Lâhût al-Jamâl artinya tak ada satu pun yang melebihi keindahan Nabi (e); beliau adalah Keindahan bagi alam semesta ini dan Keindahan bagi Surga.  Lâhût artinya apa yang terkandung di dalam bumi dan Nâsût adalah sambungan/penghubung dari bumi ke langit, Thal`ati ‘l-Haqq, pemunculan Sang Kebenaran, yaitu Sayyidina Muhammad (e), di mana Allah (I) menyandangkan beliau dengan busana Keadilan dan Keindahan.  Insân al-azal fî nasyrî man lam yazal, “Ia adalah manusia yang hidup sejak masa azali hingga abadi, yang akan membuka rahasia Asmâul Husna wal Sifat." 
Fî qâba nâsût al-wishâl al-aqrab, “Ia hanya membuka kepada orang-orang yang mencapai hubungan antara kehidupan duniawi dengan kehidupan surgawi, ia membukakan kepada mereka ketika mereka bergerak menuju ke (level) surgawi. 
Shalli bihi (berbeda dengan shalli `alayh), artinya “bershalawat melalui Nabi (e)”, minhu, “darinya dan kepadanya” atau “dari Nabi (e) kepada Nabi (e)” dan fihi, “di dalam dirinya”, `alayhi, “kepadanya.”