Blogger Widgets
Sholallahu ala muhammad Sholallahu ala Muhammad Sholallahu ala Muhammad Sholallahu ala Muhammad Sholallahu ala Muhammad Sholallahu ala Muhammad Sholallahu ala Muhammad Sholallahu ala Muhammad Sholallahu ala muhammad "INCOME 1 MILYAR PER BULAN" Sholallahu ala Muhammad Sholallahu ala Muhammad Sholallahu ala Muhammad Sholallahu ala Muhammad Sholallahu ala Muhammad Sholallahu ala Muhammad Sholallahu ala Muhammad Sholallahu ala muhammad Sholallahu ala muhammad

Tuesday, December 31, 2013

Sholat istighosah

Sholat istighosah

Istighotsah adalah salah satu cara para hamba Allah untuk memohon pertolongan dari Sang Pencipta Semesta Alam. Bagi kalangan Nahdliyin Istighotsah merupakan tradisi yang telah berlangsung turun-temurun selama beberapa generasi. Karenanya, kepada seluruh warga Nahdliyin diharapkan untuk tidak meninggalkan Istighotsah.
“Meski Hujan badai melanda Jakarta sore tadi, namun di sini kita tetap melaksanakan istighotsah ini sebagai wujud pengakuan kelemahan kita di hadapan Allah. Meski kemacetan merepotkan kita di mana-mana, namun istighotsah senantiasa kita gelar sebagai wujud kecintaan kita kepada amalan-amalan Nahdliyin,”
Kata “istighotsah” berasal dari “al-ghouts” yang berarti pertolongan. Dalam tata bahasa Arab kalimat yang mengikuti pola (wazan) "istaf’ala" atau "istif'al" menunjukkan arti pemintaan atau pemohonan. Maka istighotsah berarti meminta pertolongan. Seperti kata ghufron yang berarti ampunan ketika diikutkan pola istif'al menjadi istighfar yang berarti memohon ampunan.
Jadi istighotsah berarti "thalabul ghouts" atau meminta pertolongan. Para ulama membedakan antara istghotsah dengan "istianah", meskipun secara kebahasaan makna keduanya kurang lebih sama. Karena isti'anah juga pola istif'al dari kata "al-aun" yang berarti "thalabul aun" yang juga berarti meminta pertolongan.
Istighotsah adalah meminta pertolongan ketika keadaan sukar dan sulit. Sedangkan Isti'anah maknanya meminta pertolongan dengan arti yang lebih luas dan umum.
Baik Istighotsah maupun Isti'anah terdapat di dalam nushushusy syari'ah atau teks-teks Al-Qur'an atau hadits Nabi Muhammad SAW. Dalam surat Al-Anfal ayat 9 disebutkan:
"(Ingatlah wahai Muhammad), ketika kamu memohon pertolongan kepada Tuhanmu lalu Dia mengabulkan permohonanmu." (QS Al-Anfal:9)
Ayat ini menjelaskan peristiwa ketika Nabi Muhammad SAW memohon bantuan dari Allah SWT, saat itu beliau berada di tengah berkecamuknya perang badar dimana kekuatan musuh tiga kali lipat lebih besar dari pasukan Islam. Kemudian Allah mengabulkan permohonan Nabi dengan memberi bantuan pasukan tambahan berupa seribu pasukan malaikat.
Dalam surat Al-Ahqaf ayat 17 juga disebutkan;
"Kedua orang tua memohon pertolongan kepada Allah." (QS Al-Ahqaf:17)
Yang dalam hal ini adalah memohon pertolongan Allah atas kedurhakaan sang anak dan keengganannya meyakini hari kebangkitan, dan tidak ada cara lain yang dapat ditempuh oleh keduanya untuk menyadarkan sang anak kecuali memohon pertolongan dari Yang Maha Kuasa atas segala sesuatu.
Dari kedua cuplikan ayat ini barangkali dapat disimpulkan bahwa istighotsah adalah memohon pertolongan dari Allah SWT untuk terwujudnya sebuah "keajaiban" atau sesuatu yang paling tidak dianggap tidak mudah untuk diwujudkan.
Istighotsah sebenamya sama dengan berdoa akan tetapi bila disebutkan kata istighotsah konotasinya lebih dari sekedar berdoa, karena yang dimohon dalam istighotsah adalah bukan hal yang biasa biasa saja. Oleh karena itu, istighotsah sering dilakukan secara kolektif dan biasanya dimulai dengan wirid-wirid tertentu, terutama istighfar, sehingga Allah SWT berkenan mengabulkan permohonan itu.
Istighotsah juga disebutkan dalam hadits Nabi,di antaranya : Matahari akan mendekat ke kepala manusia di hari kiamat, sehingga keringat sebagian orang keluar hingga mencapai separuh telinganya, ketika mereka berada pada kondisi seperti itu mereka beristighotsah (meminta pertolongan) kepada Nabi Adam, kemudian kepada Nabi Musa kemudian kepada Nabi Muhammad. (H.R.al Bukhari).
Hadits ini juga merupakan dalil dibolehkannya meminta pertolongan kepada selain Allah dengan keyakinan bahwa seorang nabi atau wali adalah sebab. Terbukti ketika manusia di padang mahsyar terkena terik panasnya sinar Matahari mereka meminta tolong kepada para Nabi. Kenapa mereka tidak berdoa kepada Allah saja dan tidak perlu mendatangi para nabi tersebut? Seandainya perbuatan ini adalah syirik niscaya mereka tidak melakukan hal itu dan jelas tidak ada dalam ajaran Islam suatu perbuatan yang dianggap syirik.
Sedangkan isti'anah terdapat di dalam Al-Quran, Allah SWT berfirman:
 “Mintalah pertolongan dengan sabar dan shalat.” (QS Al-Baqarah: 45)
Kitab istighosah ini bias diamalkan berjamaah / sendirian dan kami sertai pula amalan –amalan / Do’a – do’a pilihan, mudah-mudahan bermamfaat bagi kita semua, amiin – amiin ya robbal ‘alamiin.
SHOLAT HAJAT 2 PILIHAN
Cara mengamalkan istighosah :
  1. Hajat Ringan
Seperti sholat hajat umumnya, rokat pertama setelah Fatehah baca surat Al kafirun 11 x, Rokaat ke 2, setelah baca Fatehah  baca Surat al ikhlash 11x. baru salam.
2.      Hajat Besar
a)       Rokaat pertama
Setelah membaca surat alfatehah, membaca Surat Al – Khlash 10x
b)      Rokaat kedua
Setelah membaca surat alfatehah, membaca Surat Al – Khlash 20x
Diakhiri dengan salam, dan setelah itu berdiri niat sholat hajat lagi.
c)       Rokaat ketiga
Setelah membaca surat alfatehah, membaca Surat Al – Khlash 30x
d)      Rokaat keempat
Setelah membaca surat alfatehah, membaca Surat Al – Khlash 40x
Diakhiri dengan salam, setelah itu diteruskan dengan sujud syukur:
Diwaktu sujud baca:
  • Sholawat 10x.
  • Tasbih 10x.
  • Do’a sapu jagat ( Robbana atina ……. )  10x.
  • Minta apa yang dihajatkan/ maksudkan.
Duduk lalu salam. Setelah itu membaca istighosah, sebelumnya baca wasilah terlebih dahulu.


Sumber :
KH A. Nuril HudaKetua PP Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LDNU)

No comments:

Post a Comment